Jakarta, ANTARA JATENG - Pelatih Ajax Amsterdam, Peter Bosz, dan kapten tim Davy Klaassen menyatakan kekecewaannya setelah dikalahkan Manchester United (MU) dengan skor 0-2 pada laga final Liga Europa di Stockholm, Swedia, Kamis waktu Indonesia.

Ajax yang lolos ke final usai mendepak Legia Warsawa, Copenhagen, Schalke dan Lyon ternyata kerepotan meladeni strategi disiplin yang diterapkan Mourinho. Manchester United pun menyudahi perlawanan Ajax lewat gol Pogba dan Mkhitaryan.

Seusai pertandingan, Peter Bosz mengaku kecewa dengan permainan Ajax yang tampil tidak seperti biasanya. Bosz menilai permainan Ajax membosankan.

"Kami jelas kecewa, saya tidak melihat Ajax yang saya kenal, menekan dan bersaing untuk memenangi bola pertama. Kami hanya mendapat bola kedua. Saya pikir itu permainan yang membosankan," kata Peter Bosz dilansir dari UEFA, Kamis.

"Kami tidak cukup baik. Saya pikir ada perbedaan besar soal bagaimana tim ini bermain. Ini bukan tentang kekuatan, tapi bagaimana Anda menggunakan tubuh Anda. Seringkali, untuk memenangkan final Anda terlebih dahulu harus mengalahkan mereka," katanya.

(Lihat: Manchester United juara Liga Europa 2017)

Di sisi lain, Peter Bosz menekankan kekalahan ini harus menjadi pelajaran bagi skuat muda Ajax yang masih berkembang.

"Ini hal baru untuk tim saya. Mereka akan belajar banyak dari itu dan jika kami tetap bersama, mereka akan lebih kuat," imbuh Bosz.

Kekecewaan juga diutarakan kapten tim Davy Klaassen yang mengakui timnya bisa melakukan lebih baik pada laga itu.

"Hari ini kami tidak cukup baik, kami bisa melakukan jauh lebih baik, dan itu rasanya menjengkelkan. Pada akhirnya dua momen beruntung itu yang membuat perbedaan," pungkas Klaassen.


Pendukung Ajax saat nonton Final Liga Europa melawan Manchester United di Museum Plein, Amsterdam, Rabu (24/5) malam waktu setempat. (ANTARA News/Monalisa)