Ahmad Syafii : Jangan Biarkan Kelompok Pengganggu Pancasila Berkembang
Sabtu, 27 Mei 2017 6:30 WIB
Ahmad Syafii Maarif (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/15.)
Yogyakarta, ANTARA JATENG - Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Ahmad Syafii Maarif berharap pemerintah tidak lagi membiarkan
kelompok-kelompok pengganggu Pancasila tumbuh berkembang di Indonesia.
"Jangan lagi membiarkan kelompok-kelompok yang mengganggu negara, mengganggu Pancasila, dan kebhinekaan tumbuh berkembang," kata Syafii seusai mengikuti Forum Sesepuh Bangsa untuk Perdamaian di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Yogyakarta, Jumat.
Ia menilai perkembangan kondisi persatuan bangsa belakangan ini cukup mengkhawatirkan, namun masih bisa diatasi apabila pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo beserta seluruh jajaran kabinetnya, cepat tanggap dalam merespons situasi itu.
"Keadaan memang kritis namun masih bisa diatasi. Pemerintah terutama Presiden beserta kabinetnya harus menyadari bahwa kondisi saat ini kritis," kata dia.
Untuk kembali memperkuat persatuan bangsa, ia mengatakan seluruh elemen bangsa, termasuk para ulama, harus bersatu serta menyikapi kondisi bangsa saat ini dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani.
"Kalau itu tidak dilakukan saya khawatir Indonesia bisa pecah dan ini berbahaya. Masalahnya ulama juga tidak bersatu," kata dia.
Masyarakat, menurut dia, tidak boleh pesimistis dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini.
Mereka diharapkan tidak berpangku tangan melainkan ikut berkontribusi merajut kembali persatuan bangsa bersama-sama pemerintah.
"Kita harus bangkit menyelamatkan bangsa demi keturunan-keturunan kita ke depan," kata dia.
"Jangan lagi membiarkan kelompok-kelompok yang mengganggu negara, mengganggu Pancasila, dan kebhinekaan tumbuh berkembang," kata Syafii seusai mengikuti Forum Sesepuh Bangsa untuk Perdamaian di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di Yogyakarta, Jumat.
Ia menilai perkembangan kondisi persatuan bangsa belakangan ini cukup mengkhawatirkan, namun masih bisa diatasi apabila pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo beserta seluruh jajaran kabinetnya, cepat tanggap dalam merespons situasi itu.
"Keadaan memang kritis namun masih bisa diatasi. Pemerintah terutama Presiden beserta kabinetnya harus menyadari bahwa kondisi saat ini kritis," kata dia.
Untuk kembali memperkuat persatuan bangsa, ia mengatakan seluruh elemen bangsa, termasuk para ulama, harus bersatu serta menyikapi kondisi bangsa saat ini dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani.
"Kalau itu tidak dilakukan saya khawatir Indonesia bisa pecah dan ini berbahaya. Masalahnya ulama juga tidak bersatu," kata dia.
Masyarakat, menurut dia, tidak boleh pesimistis dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini.
Mereka diharapkan tidak berpangku tangan melainkan ikut berkontribusi merajut kembali persatuan bangsa bersama-sama pemerintah.
"Kita harus bangkit menyelamatkan bangsa demi keturunan-keturunan kita ke depan," kata dia.
Pewarta : Luqman Hakim
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ketua DPRD Jateng Sumanto ajak generasi muda buat konten kreatif berbasis budaya
10 December 2025 14:29 WIB
Ketua Dewan Kesenian periode 2025-2030 komitmen dengan program kolaborasi
09 December 2025 17:30 WIB
Ketua DPRD Jateng Sumanto nanggap reog dan resmikan pengaspalan Jalan Desa Dawung
08 December 2025 16:00 WIB
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
Presiden Prabowo targetkan hunian sementara pengungsi Agam rampung satu bulan
18 December 2025 11:24 WIB
Presiden Prabowo tanda tangani peraturan pemerintah soal kenaikan upah minimum
17 December 2025 9:19 WIB
Anggota DPR pertanyakan kinerja Pertamina usai BBM langka di Sumatera Utara
08 December 2025 10:01 WIB
Menteri PU percepat pemulihan infrastruktur konektivitas pascabencana Sumatera
04 December 2025 11:03 WIB
TNI AU kerahkan Hercules bawa 20 ton bantuan logistik untuk korban banjir Aceh
03 December 2025 10:29 WIB