Netanyahu Peringatkan Iran Agar Tidak Ancam Israel
Selasa, 20 Juni 2017 14:42 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Jerusalem, ANTARA JATENG - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (19/6) memperingatkan Iran agar tidak mengancam Israel setelah Teheran menyatakan negara Persia tersebut menembakkan rudal ke sasaran ISIS di Suriah.
"Satu buat Iran: Jangan mengancam Israel," kata Netanyahu selama pertemuan mingguan faksi Likud pimpinannya.
Netanyahu, yang telah berkali-kali menyatakan Iran mengancam Israel, mengatakan Israel mengikuti "tindakan mereka dan kami mengikuti ucapan mereka".
"Pasukan militer dan keamanan kami terus memantau kegiatan Iran di wilayah ini," kata Netanyahu, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Partai Likud.
"Kegiatan ini juga meliputi upaya mereka untuk mengukuhkan diri mereka di Suriah dan, tentu saja, mengirim senjata canggih kepada Hizbullah dan operasi mereka," kata Netanyahu, sebagaimana dikutip Xinhua.
Netanyahu telah menjadi penentang lantang kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, dan menuduh Teheran "bermaksud memiliki senjata nuklir".
Pada Senin pagi, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengumumkan bahwa serangan pada Minggu terhadap "pelaku teror" di Wilayah Suriah Timur, Deir Az-Zour, telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Suriah.
Jenderal Ramezan Sharif, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, mengatakan kepada kantor berita Tasnim bahwa IRGC menembakkan enam rudal balistik jarak menengah ke beberapa sasaran, dalam jarak 650 sampai 700 kilometer.
Ia mengkonfirmasi semua rudal tersebut mengenai sasaran, yang meliputi markas besar serta depot logistik dan amunisi kelompok ISIS, dan mengatakan "banyak pelaku teror" tewas.
"Penembakan rudal ini sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Suriah dan semua rudal itu memasuki wilayah udara Suriah melalui Irak," kata Sharif.
Serangan tersebut dilancarkan segera setelah dua serangan yang dilakukan oleh anggota ISIS terhadap Parlemen Iran dan Mausoleum Ayatollah Ruhollah Khomeini di Ibu Kota Iran, Teheran, pada 7 Juni, menewaskan 17 orang serta melukai puluhan orang lagi. (Uu.C003)
"Satu buat Iran: Jangan mengancam Israel," kata Netanyahu selama pertemuan mingguan faksi Likud pimpinannya.
Netanyahu, yang telah berkali-kali menyatakan Iran mengancam Israel, mengatakan Israel mengikuti "tindakan mereka dan kami mengikuti ucapan mereka".
"Pasukan militer dan keamanan kami terus memantau kegiatan Iran di wilayah ini," kata Netanyahu, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Partai Likud.
"Kegiatan ini juga meliputi upaya mereka untuk mengukuhkan diri mereka di Suriah dan, tentu saja, mengirim senjata canggih kepada Hizbullah dan operasi mereka," kata Netanyahu, sebagaimana dikutip Xinhua.
Netanyahu telah menjadi penentang lantang kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, dan menuduh Teheran "bermaksud memiliki senjata nuklir".
Pada Senin pagi, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengumumkan bahwa serangan pada Minggu terhadap "pelaku teror" di Wilayah Suriah Timur, Deir Az-Zour, telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Suriah.
Jenderal Ramezan Sharif, Kepala Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, mengatakan kepada kantor berita Tasnim bahwa IRGC menembakkan enam rudal balistik jarak menengah ke beberapa sasaran, dalam jarak 650 sampai 700 kilometer.
Ia mengkonfirmasi semua rudal tersebut mengenai sasaran, yang meliputi markas besar serta depot logistik dan amunisi kelompok ISIS, dan mengatakan "banyak pelaku teror" tewas.
"Penembakan rudal ini sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Suriah dan semua rudal itu memasuki wilayah udara Suriah melalui Irak," kata Sharif.
Serangan tersebut dilancarkan segera setelah dua serangan yang dilakukan oleh anggota ISIS terhadap Parlemen Iran dan Mausoleum Ayatollah Ruhollah Khomeini di Ibu Kota Iran, Teheran, pada 7 Juni, menewaskan 17 orang serta melukai puluhan orang lagi. (Uu.C003)
Pewarta : Antaranews.com
Editor :
Copyright © ANTARA 2024