Jakarta, ANTARA JATENG - Masjid Al-Nuri yang menjadi ikon Kota Mosul, Irak, telah diledakkan oleh kelompok ISIS, menurut laporan kantor berita mengutip militer Irak.

Masjid bersejarah di kota tua Mosul yang sangat terkenal dengan menara yang miring itu sekarang telah hancur, Reuters melaporkan pada Rabu (21/6) mengutip sebuah pernyataan militer Irak.

"Daesh (istilah Arab untuk IS) melakukan kejahatan historis lainnya dengan meledakkan masjid Al-Nuri dan menara Al-Hadba yang bersejarah," bunyi pernyataan tersebut.

Komando Pusat AS (Centcom) menyebut penghancuran masjid sebagai "kejahatan terhadap rakyat Mosul dan Irak." Centcom mengatakan bahwa ISIS sepenuhnya bertanggung jawab atas penghancuran masjid itu karena pasukan Amerika berjanji untuk membawa para teroris ke pengadilan.

"Saat mitra keamanan kami bertemu di masjid Al-Nuri, ISIS menghancurkan salah satu harta Mosul dan Irak, "kata Mayor Jendral Joseph Martin, Komandan Pasukan Gabungan Angkatan Darat AS.

"Adalah kejahatan terhadap rakyat Mosul dan seluruh Irak, serta merupakan contoh mengapa organisasi brutal ini harus dimusnahkan," lanjut dia.

ISIS kemudian menanggapi hal itu melalui media sayap propaganda Amaq dengan menyalahkan serangan udara AS atas kerusakan masjid tersebut.

Penghancuran tersebut terjadi saat pasukan elit terorisme Irak berhasil masuk ke masjid setinggi 50 meter, menurut pernyataan tersebut. Pejabat setempat berharap bisa memperbaiki kembali bangunan bersejarah tersebut sebelum akhir bulan suci Ramadhan.

Struktur bangunan itu dibangun pada abad ke-12 dan menjadi tempat pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, mengumumkan kekhalifahan Islam setelah menduduki kota Irak pada tahun 2014 dan bendera hitam IS berkibar di menara sejak saat itu.

Operasi yang didukung AS guna merebut kembali Mosul dari kelompok teroris dilancarkan sejak lebih dari 8 bulan yang lalu. Awal pekan ini, pasukan Irak menekan kota tua Mosul di mana para petempur yang tersisa telah bersembunyi, dengan dukungan pasukan udara dari koalisi pimpinan AS dan didukung oleh milisi Syiah dan Kurdi.

Sebanyak 100.000 penduduk sipil masih terjebak di daerah tersebut, menurut perkiraan PBB.

Kelompok teroris telah menghancurkan sejumlah permata arsitektur penting dunia di Timur Tengah. Mereka juga menghancurkan kota kuno Palmyra di Suriah, dengan tindakan brutal yang digambarkan sebagai "kejahatan perang baru dan kerugian besar bagi kemanusiaan" menurut UNESCO.

ISIS juga telah menghancurkan Gerbang Kuno berusia 2.000 tahun di dekat Mosul, dengan struktur yang telah didokumentasikan sebagai artefak kota kuno Assyrian di Nineveh.

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu