Kepolisian China Selidiki Pendanaan Proyek Bus "Ngangkang"
Selasa, 4 Juli 2017 12:26 WIB
Miniatur konsep bus masa depan di China. (https://commons.wikimedia.org)
Beijing (ANTARA News) – Kepolisian China menyelidiki praktik
penggalangan dana sebuah firma di balik proyek bus futuristik yang
awalnya digadang-gadang dapat mengatasi kemacetan lalu lintas, namun
tidak pernah terlaksana.
Bus itu bisa melaju di atas lalulintas karena memiliki kaki-kaki yang terbuka lebar dengan ketinggian tertentu sehingga terlihat seolah "mengangkang" untuk dilewati mobil-mobil lain di bagian bawahnya.
Media China bahkan mengabarkan proyek bus masa depan itu sedang ditangguhkan.
Rekaman prototipe bus yang melintas di atas sebuah jalur pendek di Provinsi Hebei Utara dengan dua unit mobil melaju di bawah bus itu ternyata menarik perhatian global pada Agustus tahun lalu.
Namun banyak yang meragukan kelayakan proyek itu. Media Tiongkok juga mempertanyakan sumber pendanaannya.
Kepolisian Beijing pada Minggu mengatakan bahwa investor proyek tersebut, perusahaan pinjaman daring Huaying Kailai, sedang diselidiki terkait penggalangan dana ilegal itu.
Pernyataan polisi itu mengatakan bahwa 32 orang, termasuk seseorang bermargai Bai, sudah ditahan.
Sejumlah dokumen pemerintah Beijing menunjukkan bahwa pendiri Huaying, yang bermarga Bai, memiliki 90 persen dari perusahaan yang memproduksi bus futuristik itu, TEB Tech.
Pihak kepolisian pun berupaya untuk "mengembalikan dana yang terlibat dalam kasus itu dan melindungi hak dan kepentingan para investor".
Namun polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Bus listrik, yang pertama kali diusulkan pada 2010, membutuhkan setidaknya dua jalur untuk beroperasi dan jalur tambahan agar lalulintas tetap berjalan sebagaimana mestinya, menurut TEB.
Bus tersebut dirancang untuk membawa hingga 1.400 penumpang dengan kecepatan tertinggi 60 kilometer per jam, kata TEB - meski video hanya menunjukkan bahwa bus itu melaju perlahan.
Bus itu bisa melaju di atas lalulintas karena memiliki kaki-kaki yang terbuka lebar dengan ketinggian tertentu sehingga terlihat seolah "mengangkang" untuk dilewati mobil-mobil lain di bagian bawahnya.
Media China bahkan mengabarkan proyek bus masa depan itu sedang ditangguhkan.
Rekaman prototipe bus yang melintas di atas sebuah jalur pendek di Provinsi Hebei Utara dengan dua unit mobil melaju di bawah bus itu ternyata menarik perhatian global pada Agustus tahun lalu.
Namun banyak yang meragukan kelayakan proyek itu. Media Tiongkok juga mempertanyakan sumber pendanaannya.
Kepolisian Beijing pada Minggu mengatakan bahwa investor proyek tersebut, perusahaan pinjaman daring Huaying Kailai, sedang diselidiki terkait penggalangan dana ilegal itu.
Pernyataan polisi itu mengatakan bahwa 32 orang, termasuk seseorang bermargai Bai, sudah ditahan.
Sejumlah dokumen pemerintah Beijing menunjukkan bahwa pendiri Huaying, yang bermarga Bai, memiliki 90 persen dari perusahaan yang memproduksi bus futuristik itu, TEB Tech.
Pihak kepolisian pun berupaya untuk "mengembalikan dana yang terlibat dalam kasus itu dan melindungi hak dan kepentingan para investor".
Namun polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tuduhan tersebut.
Bus listrik, yang pertama kali diusulkan pada 2010, membutuhkan setidaknya dua jalur untuk beroperasi dan jalur tambahan agar lalulintas tetap berjalan sebagaimana mestinya, menurut TEB.
Bus tersebut dirancang untuk membawa hingga 1.400 penumpang dengan kecepatan tertinggi 60 kilometer per jam, kata TEB - meski video hanya menunjukkan bahwa bus itu melaju perlahan.
Pewarta : Alviansyah P
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kolaborasi Unsoed-FIO China dorong pengelolaan sampah plastik dan edukasi mikroplastik di Cilacap
14 October 2024 8:44 WIB
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017