Harga Minyak Dunia Turun karena Ekspor OPEC Meningkat
Kamis, 6 Juli 2017 7:32 WIB
Harga minyak turun (ANTARANEWS/Ardika)
New York, ANTARA JATENG - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada
Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data menunjukkan terjadi kenaikan dalam
ekspor minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Ekspor minyak oleh OPEC naik untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni, data Thomson Reuters Oil Research menunjukkan pada Rabu (5/7).
OPEC mengekspor 25,92 juta barel per hari pada Juni, naik 450.000 barel per hari dari Mei dan 1,9 juta barel per hari lebih besar dari setahun sebelumnya, menurut data tersebut.
Dolar AS yang lebih kuat juga membebani minyak yang dihargakan dalam mata uang greenback (dolar AS), sehingga lebih mahal bagi para pembeli dalam mata uang lainnya.
Dolar AS diperdagangkan lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (5/7), setelah Federal Reserve merilis risalah dari pertemuannya pada Juni.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,14 persen menjadi 96,348 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, turun 1,94 dolar AS menjadi menetap pada 45,13 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, turun 1,82 dolar AS menjadi ditutup pada 47,79 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.
Ekspor minyak oleh OPEC naik untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni, data Thomson Reuters Oil Research menunjukkan pada Rabu (5/7).
OPEC mengekspor 25,92 juta barel per hari pada Juni, naik 450.000 barel per hari dari Mei dan 1,9 juta barel per hari lebih besar dari setahun sebelumnya, menurut data tersebut.
Dolar AS yang lebih kuat juga membebani minyak yang dihargakan dalam mata uang greenback (dolar AS), sehingga lebih mahal bagi para pembeli dalam mata uang lainnya.
Dolar AS diperdagangkan lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (5/7), setelah Federal Reserve merilis risalah dari pertemuannya pada Juni.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,14 persen menjadi 96,348 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, turun 1,94 dolar AS menjadi menetap pada 45,13 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, turun 1,82 dolar AS menjadi ditutup pada 47,79 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Mengubah masalah menjadi peluang: Konsumsi berkelanjutan minyak jelantah untuk kesehatan, lingkungan, dan ekonomi
07 December 2025 22:58 WIB
Pemkab Banyumas dorong UMKM kembangkan produk turunan berbahan minyak sawit
24 November 2025 22:36 WIB
Bulog Surakarta serentak salurkan bantuan pangan beras dan minyak di Solo Raya
07 November 2025 20:16 WIB
Kepolisian limpahkan berkas kebakaran sumur minyak tewaskan lima orang ke Kejari Blora
28 October 2025 9:02 WIB
BRI Peduli Beri Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Jelantah di Bank Sampah Bogor
23 October 2025 18:55 WIB
Pemprov Jateng tunggu verifikasi Kementerian ESDM soal sumur minyak ilegal
22 October 2025 15:44 WIB
Terbitnya Permen ESDM 14/2025 picu munculnya titik sumur minyak baru di Blora
17 October 2025 12:49 WIB
HMP Kesmas UMS edukasi pengelolaan limbah minyak jelantah untuk cegah pencemaran
15 October 2025 16:51 WIB