Berkendara Malam Hari, Waspada Lima hal ini
Selasa, 11 Juli 2017 15:46 WIB
Sejumlah kendaraan pemudik melintasi Jalan Tol Pejagan-Pemalang di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (23/6/2017) malam. ( ANTARA /Akbar Nugroho Gumay ())
Jakarta, ANTARA JATENG - Berkendara saat malam hingga dini hari
memiliki tantangan tersendiri, mulai dari suasana jalan yang gelap, sepi
hingga potensi terjadinya kejahatan dan kecelakaan lalu lintas.
Untuk
itu, Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Jakarta menyampaikan
beberapa hal yang perlu diwaspadai saat berkendara pada malam hari untuk
meminimalisir potensi terjadinya kejahatan dan kecelakaan lalu lintas.
"Pertama,
rasa kantuk. Aspek ini paling berbahaya. Berkendara dalam kondisi
mengantuk bisa merusak konsentrasi. Pada gilirannya konsentrasi yang
terganggu amat mungkin memicu terjadinya kecelakaan," kata Edo Rusyanto,
Koordinator Jarak Aman melalui surat elektronik di Jakarta, Selasa.
Kemudian, silaunya cahaya lampu, di mana cahaya yang dipancarkan lampu utama dari kendaraan bermotor dapat menyilaukan mata.
"Saat penglihatan terganggu bukan tidak mungkin sang pengendara kesulitan mengendalikan kendaraannya," ujar Edo.
Selanjutnya, minimnya penerangan jalan, yang membuat jarak pandang menjadi berkurang saat penerangan jalan amat minim.
Hal
ini membuat pengendara menjadi kesulitan mengantisipasi situasi ketika
berhadapan dengan kehadiran suatu objek secara tiba-tiba, baik itu obyek
tidak bergerak apalagi obyek bergerak yang melintas di depan mata.
Keempat, rasa lelah, di mana jam biologis manusia adalah beristirahat pada malam hari untuk memulihkan kebugaran.
"Bila
siklus istirahat diubah, tetap saja ada peluang kehadiran rasa lelah.
Tubuh yang lelah bisa jadi merusak konsentrasi," tukas Edo.
Terakhir,
rasa monoton, yang kerap membuat pengendara menerawang atau melamun,
sehingga memungkinkan berhalusinasi yang ujungnya lagi-lagi dapat
merusak konsentrasi.
Edo menambahkan, untuk
menghindari potensi terjadinya kejahatan oleh pengendara lain,
pengendara dianjurkan menepikan kendaraannya ke area yang ramai,
terutama ke lokasi petugas keamanan.
"Sebaiknya,
pengendara juga mengetahui titik-titik rawan kejahatan dan kecelakaan.
Pastinya selalu fokus dan waspada," pungkasnya.
Apabila
sedang berkendara di jalan tol, sebaiknya pengendara mencari tempat
beristirahat atau pos-pos tertentu untuk berhenti dan mencari tempat
aman.
“Yang tidak kalah penting adalah simpan
nomor-nomor penting dalam ponsel. Misalnya, polisi, ambulan, Patroli
Jalan Raya (PJR) dan di beberapa kasus, pemadam kebakaran. Jadi,
sewaktu-waktu bisa dihubungi ketika kondisi darurat,†ujar Edo.
Pewarta : Sella Panduarsa Gareta
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang
29 January 2025 12:27 WIB
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017