Wall Street Berakhir Menguat Setelah Testimoni Yellen
Kamis, 13 Juli 2017 8:38 WIB
Penunjuk jalan Wall street kawasan bursa saham Amerika Serikat (AS) di Kota New York. (Reuters)
New York, ANTARA JATENG - Bursa saham Wall Street berakhir menguat pada
Rabu (Kamis pagi WIB), dengan Dow menyentuh level tertinggi harian,
karena para investor mempertimbangkan testimoni Ketua Federal Reserve AS
Janet Yellen.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 123,07 poin atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 21.532,14 poin. Indeks S&P 500 naik 17,72 poin atau 0,73 persen menjadi berakhir di 2.443,25 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 67,87 poin atau 1,10 persen menjadi 6.261,17 poin, lapor Xinhua.
Yellen, dalam sebuah kesaksian yang dipersiapkan untuk dikirim ke Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu (12/7), mengatakan bahwa ekonomi AS akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan, yang memungkinkan bank sentral mempertahankan kenaikan suku bunganya.
"Komite (Pasar Terbuka Federal) terus berharap bahwa evolusi ekonomi akan menjamin kenaikan bertahap tingkat suku bunga federal fund dari waktu ke waktu untuk mencapai dan mempertahankan lapangan kerja maksimum dan harga-harga yang stabil," katanya.
Dia menambahkan bahwa bank sentral kemungkinan akan mulai mengurangi neracanya yang besar 4,5 triliun dolar AS tahun ini. The Fed memperkuat neracanya sebagai cara untuk merangsang ekonomi selama dan setelah krisis keuangan.
Selain itu, Yellen mengatakan bahwa The Fed memantau inflasi rendah, karena itu tetap menjadi salah satu ketidakpastian utama dalam prospek ekonomi.
"Ada, misalnya, ketidakpastian tentang kapan -- dan berapa banyak -- inflasi akan merespon pengetatan pemanfaatan sumber daya," katanya.
Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 123,07 poin atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 21.532,14 poin. Indeks S&P 500 naik 17,72 poin atau 0,73 persen menjadi berakhir di 2.443,25 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 67,87 poin atau 1,10 persen menjadi 6.261,17 poin, lapor Xinhua.
Yellen, dalam sebuah kesaksian yang dipersiapkan untuk dikirim ke Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu (12/7), mengatakan bahwa ekonomi AS akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan, yang memungkinkan bank sentral mempertahankan kenaikan suku bunganya.
"Komite (Pasar Terbuka Federal) terus berharap bahwa evolusi ekonomi akan menjamin kenaikan bertahap tingkat suku bunga federal fund dari waktu ke waktu untuk mencapai dan mempertahankan lapangan kerja maksimum dan harga-harga yang stabil," katanya.
Dia menambahkan bahwa bank sentral kemungkinan akan mulai mengurangi neracanya yang besar 4,5 triliun dolar AS tahun ini. The Fed memperkuat neracanya sebagai cara untuk merangsang ekonomi selama dan setelah krisis keuangan.
Selain itu, Yellen mengatakan bahwa The Fed memantau inflasi rendah, karena itu tetap menjadi salah satu ketidakpastian utama dalam prospek ekonomi.
"Ada, misalnya, ketidakpastian tentang kapan -- dan berapa banyak -- inflasi akan merespon pengetatan pemanfaatan sumber daya," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kawasan Ngarsopuro jadi street art, Gibran targetkan selesai akhir tahun
12 October 2022 6:54 WIB, 2022
Wall Street jatuh, Dow anjlok lebih 700 poin karena kekhawatiran COVID-19
27 June 2020 9:54 WIB, 2020