"Womenwill" Google Mendorong Perempuan Berwirausaha Manfaatkan Teknologi
Kamis, 13 Juli 2017 21:59 WIB
Semarang - Narasumber Konferensi Womenwill di Semarang, dari kiri ke kanan Head of SMB Marketing Google Indonesia Fida Heyder, desainer Anne Avantie, Co-Founder and COO Meme Florist Mariani, dan Fibriyani Elastria selaku Project Leader of Womenwill C
Semarang, ANTARA JATENG - Konferensi "Womenwill" yang diselenggarakan Google mendorong kaum perempuan untuk mengembangkan bisnis dan kewirausahaan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
"Konferensi ini merupakan inisiatif Google menjembatani masih besarnya `gender gap`," kata Project Leader Womenwill Campaign Google Indonesia, Fibriyani Elastria di Semarang, Kamis.
Hal itu diungkapkannya di sela-sela Konferensi Womenwill di Hotel Crowne Plaza Semarang yang menjadi rangkaian dari konferensi serupa yang sudah digelar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Google secara resmi meluncurkan konferensi Womenwill di lima kota yang membahas pengembangan usaha kecil oleh perempuan, yakni di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Denpasar.
Fibriyani menyebutkan dari sekian banyak wirausahawan di Indonesia, sekitar 43 persennya ternyata kaum perempuan yang sebenarnya sudah cukup bagus karena hampir berimbang dengan laki-laki.
"Namun, dari sisi `revenue` (pendapatan, red.), `size` (skala usaha) masih kurang karena 53 persennya bergerak di usaha mikro dan 51 persennya di skala usaha menengah," katanya.
Artinya, kata dia, kesenjangan gender dalam ekonomi masih besar sehingga kaum perempuan harus didorong untuk meraih lebih banyak peluang ekonomi, salah satunya memanfaatkan teknologi.
"Teknologi manfaatnya sebenarnya banyak sekali. Ya, bergantung kultur juga. Di India, hanya 1:10 perempuan yang menggunakan `smartphone`, namun di Jepang berbeda lagi," katanya.
Sementara itu, perancang busana Anne Avantie yang hadir sebagai pembicara mengakui manfaat teknologi untuk membantunya mengembangkan usahanya meski sebenarnya tergolong terlambat.
"Saya menyadari ini setelah 30 tahun berkarya. Mestinya, lima tahun seharusnya sudah bisa. Kalau kami terlambat, perempuan-perempuan lain jangan sampai ikut terlambat," katanya.
Ia merasakan dampak yang signifikan sejak memutuskan "berkenalan" dengan teknologi digital, di antaranya sarana cuma-cuma, seperti Google Bisnisku yang menjadi solusi mempromosikan karya.
Head of SMB Marketing Google Indonesia Fida Heyder menambahkan sejak dikenalkan pada 2015 tercatat ada sekitar 700 ribu UMKM yang sudah bergabung dan merasakan manfaat Google Bisnisku.
"Kita akan `launching` (Google Bisnisku) besok Jumat (14/7), di Impala Space Spiegel Kota Lama. Untuk konferensi WomenWill saja sudah 1500 peserta dan ini cukup tinggi untuk Semarang," katanya.
"Konferensi ini merupakan inisiatif Google menjembatani masih besarnya `gender gap`," kata Project Leader Womenwill Campaign Google Indonesia, Fibriyani Elastria di Semarang, Kamis.
Hal itu diungkapkannya di sela-sela Konferensi Womenwill di Hotel Crowne Plaza Semarang yang menjadi rangkaian dari konferensi serupa yang sudah digelar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Google secara resmi meluncurkan konferensi Womenwill di lima kota yang membahas pengembangan usaha kecil oleh perempuan, yakni di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Denpasar.
Fibriyani menyebutkan dari sekian banyak wirausahawan di Indonesia, sekitar 43 persennya ternyata kaum perempuan yang sebenarnya sudah cukup bagus karena hampir berimbang dengan laki-laki.
"Namun, dari sisi `revenue` (pendapatan, red.), `size` (skala usaha) masih kurang karena 53 persennya bergerak di usaha mikro dan 51 persennya di skala usaha menengah," katanya.
Artinya, kata dia, kesenjangan gender dalam ekonomi masih besar sehingga kaum perempuan harus didorong untuk meraih lebih banyak peluang ekonomi, salah satunya memanfaatkan teknologi.
"Teknologi manfaatnya sebenarnya banyak sekali. Ya, bergantung kultur juga. Di India, hanya 1:10 perempuan yang menggunakan `smartphone`, namun di Jepang berbeda lagi," katanya.
Sementara itu, perancang busana Anne Avantie yang hadir sebagai pembicara mengakui manfaat teknologi untuk membantunya mengembangkan usahanya meski sebenarnya tergolong terlambat.
"Saya menyadari ini setelah 30 tahun berkarya. Mestinya, lima tahun seharusnya sudah bisa. Kalau kami terlambat, perempuan-perempuan lain jangan sampai ikut terlambat," katanya.
Ia merasakan dampak yang signifikan sejak memutuskan "berkenalan" dengan teknologi digital, di antaranya sarana cuma-cuma, seperti Google Bisnisku yang menjadi solusi mempromosikan karya.
Head of SMB Marketing Google Indonesia Fida Heyder menambahkan sejak dikenalkan pada 2015 tercatat ada sekitar 700 ribu UMKM yang sudah bergabung dan merasakan manfaat Google Bisnisku.
"Kita akan `launching` (Google Bisnisku) besok Jumat (14/7), di Impala Space Spiegel Kota Lama. Untuk konferensi WomenWill saja sudah 1500 peserta dan ini cukup tinggi untuk Semarang," katanya.
Pewarta : Zuhdiar L
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kolaborasi Google Lens dan Canva perkaya pembelajaran prakarya rekayasa kelas XI
05 December 2024 13:46 WIB
Dirjen IKP : Koran bertahan selama kedepankan jurnalisme berkualitas
01 February 2023 20:52 WIB, 2023
Pakar : Google, Facebook, dan Twitter terancam diblokir tunjukkan ketegasan pemerintah
18 July 2022 13:16 WIB, 2022
Ikuti google maps, seorang pemudik tersesat sampai kawasan hutan Karawang Jabar
30 April 2022 20:17 WIB, 2022
Terpopuler - IT
Lihat Juga
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB