Divisi IT Bank akui Serangan Siber Meningkat sejak Awal Tahun
Jumat, 14 Juli 2017 11:10 WIB
Ilustrasi serangan di dunia siber (cyber attack). ( msn.com)
Jakarta, ANTARA JATENG - Technology Security and Governance Division Head
Bank OCBC NISP, Filipus H. Suwarno, mengaku serangan siber mulai
meningkat sejak awal tahun ini.
"Mulai meningkatnya sejak awal tahun ini, enggak tahu kenapa peningkatannya cukup signifikan," kata dia di Jakarta, Kamis.
Bahkan, menurut Filipus, ribuan serangan dari berbagai jenis modus serangan siber menyerang setiap harinya.
"DDOS rata-rata lumayan sampai belasan ribu sehari," ujar dia.
Dari data yang dia miliki serangan siber banyak dilakukan oleh negara-negara Eropa Timur dan Afrika Selatan.
Meski demikian, Filipus mengatakan hingga saat ini tidak ada satu pun usaha peretasan yang berhasil menembus keamanan bank OCBC NISP.
"Serangan banyak sekali, Alhamdulillah tidak ada yang berhasil," kata dia.
Dia pun berbagi tips kepada perusahaan agar terlindung dari serangan siber, salah satunya dengan menggunakan berbagai solusi.
"Kita enggak bisa selalu membeli produk yang terbaik, yang terpenting produk itu bisa interconnected satu sama yang lain supaya saat kita mendapatkan alert kita bisa mengkorelasasikan satu dengan yang lain," ujar Filipus.
"Kedua, kita harus tahu habit dari aplikasi kita juga, itu penting," tambah dia.
"Mulai meningkatnya sejak awal tahun ini, enggak tahu kenapa peningkatannya cukup signifikan," kata dia di Jakarta, Kamis.
Bahkan, menurut Filipus, ribuan serangan dari berbagai jenis modus serangan siber menyerang setiap harinya.
"DDOS rata-rata lumayan sampai belasan ribu sehari," ujar dia.
Dari data yang dia miliki serangan siber banyak dilakukan oleh negara-negara Eropa Timur dan Afrika Selatan.
Meski demikian, Filipus mengatakan hingga saat ini tidak ada satu pun usaha peretasan yang berhasil menembus keamanan bank OCBC NISP.
"Serangan banyak sekali, Alhamdulillah tidak ada yang berhasil," kata dia.
Dia pun berbagi tips kepada perusahaan agar terlindung dari serangan siber, salah satunya dengan menggunakan berbagai solusi.
"Kita enggak bisa selalu membeli produk yang terbaik, yang terpenting produk itu bisa interconnected satu sama yang lain supaya saat kita mendapatkan alert kita bisa mengkorelasasikan satu dengan yang lain," ujar Filipus.
"Kedua, kita harus tahu habit dari aplikasi kita juga, itu penting," tambah dia.
Pewarta : Arindra Meodia
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB
Terpopuler - IT
Lihat Juga
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB