50 Gerilyawan Tewas Akibat Ledakan di Idlib, Suriah
Senin, 24 Juli 2017 9:44 WIB
Seorang wanita membawa walkie-talkie menuju lokasi kerusakan setelah terjadi serangan udara di kawasan dikendalikan pemberontak, kota Maaret al-Numan, provinsi Idlib, Suriah, Selasa (31/5/2016). (REUTERS/Khalil Ashawi)
Damaskus, Suriah, ANTARA JATENG - Sebanyak 50 gerilyawan Front An-Nusra,
yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, tewas pada Minggu (23/7) dalam
ledakan di Kota Idlib, Suriah Utara, demikian laporan stasiun televisi
pan-Arab, Al-Mayadeen.
Beberapa mobil, yang berisi amunisi, meledak di dekat satu pertemuan gerilyawan Front An-Nusra, dan tak ada petunjuk lebih lanjut yang menunjukkan apakah pemboman itu direncanakan atau tidak sengaja.
Mobil tersebut milik gerakan pesaing Front An-Nusra, Ahrar Ash-Sham --yang kalah dominasi di Idlib pada Minggu pagi dari Front An-Nusra, atau Front bagi Pembebasan Levant, setelah pertempuran antara kedua kelompok itu.
Pertempuran antar-kelompok gerilyawan tersebut telah berkecamuk baru-baru ini di Idlib, yang sebagian besar dikuasai oleh Front An-Nusra, demikian laporan Xinhua Senin pagi.
Sementara itu Ahrar Ash-Sham melaporkan penarikan diri dari kota tersebut.
Front An-Nusra dinyatakan sebagai kelompok teror oleh masyarakat internasional dan PBB, dan dikeluarkan dari setiap kesepakatan bersama dengan kelompok ISIS.
Perang melawan Front An-Nusra telah mendorong beberapa kelompok gerilyawan yang bersekutu dengannya agar mundur di tengah laporan bahwa Ahrar Ash-Sham telah bersekutu dengan Tentara Suriah Bebas,yang didukung oleh Turki.
Beberapa mobil, yang berisi amunisi, meledak di dekat satu pertemuan gerilyawan Front An-Nusra, dan tak ada petunjuk lebih lanjut yang menunjukkan apakah pemboman itu direncanakan atau tidak sengaja.
Mobil tersebut milik gerakan pesaing Front An-Nusra, Ahrar Ash-Sham --yang kalah dominasi di Idlib pada Minggu pagi dari Front An-Nusra, atau Front bagi Pembebasan Levant, setelah pertempuran antara kedua kelompok itu.
Pertempuran antar-kelompok gerilyawan tersebut telah berkecamuk baru-baru ini di Idlib, yang sebagian besar dikuasai oleh Front An-Nusra, demikian laporan Xinhua Senin pagi.
Sementara itu Ahrar Ash-Sham melaporkan penarikan diri dari kota tersebut.
Front An-Nusra dinyatakan sebagai kelompok teror oleh masyarakat internasional dan PBB, dan dikeluarkan dari setiap kesepakatan bersama dengan kelompok ISIS.
Perang melawan Front An-Nusra telah mendorong beberapa kelompok gerilyawan yang bersekutu dengannya agar mundur di tengah laporan bahwa Ahrar Ash-Sham telah bersekutu dengan Tentara Suriah Bebas,yang didukung oleh Turki.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Turki Tuduh Gerilyawan Kurdi sebagai Pembom Akibatkan 13 Orang Tewas
18 December 2016 9:26 WIB, 2016
Gerilyawan Tembak Jatuh Pesawat Tempur Suriah di Dekat Bandara Aleppo
04 December 2016 8:36 WIB, 2016
Pemboman Gencar Gerilyawan Akibatkan 40 Orang Tewas di Aleppo, Suriah
31 October 2016 6:31 WIB, 2016