Almarhum Ricko Diduga Korban Salah Sasaran, Polisi Buru Pelaku
Kamis, 27 Juli 2017 15:13 WIB
Dokumentasi Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, saat menjenguk korban pengeroyokan oknum pendukung Persib Bandung alias bobotoh, Ricko Andrean Maulana, saat ia masih dirawat Rumah Sakit Santo Yusup, Bandung, Senin (24/7/2017). (instagram.com/ridwankami
Bandung, ANTARA JATENG - Almarhum Ricko Andrean Maulana yang tewas
dikeroyok oknum pendukung klub Persib Bandung alis bobotoh merupakan
korban salah sasaran karena saat itu berniat menolong seseorang diduga
pendukung Persija Jakarta atau Jakmania.
"Kalau dari saksi-saksi saudara Ricko ini menolong seseorang yang dikeroyok jadi niatnya sangat mulia sangat baik. Menolong seseorang yang dikeroyok," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, saat melayat ke rumah duka di Jalan Tamim Abdul Syukur, Cicadas, Kota Bandung, Kamis.
Menurutnya, karena pada saat itu Ricko tidak mengenakan atribut berbau Persib, akhirnya ia pun menjadi korban dari amukan massa.
"Namun dia tidak menggunakan identitas bobotoh sehingga dia akhirnya menjadi korban pengeroyokan. Sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf dan akhirnya meninggal dunia," kata dia.
Hendro berpesan agar keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan ikhlas melepas kepergian Ricko. Di sisi lain polisi akan terus memburu pelaku pengeroyokan terhadap putra ke tujuh dari tujuh bersaudara tersebut.
"Usai pemakaman, kita akan bergerak cepat untuk bisa mengidentifikasi siapa pelaku-pelaku yang melakukan pengeroyokan ini," kata dia.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengantongi barang bukti dan saksi-saksi untuk mengidentifikasi pelaku pengeroyok.
Ia berharap dari barang bukti berupa rekaman video dan penuturan para saksi, pelaku pengeroyokan dapat segera diketahui dan dapat diproses secara hukum.
"Mohon doanya cepat atau lambat para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum untuk diproses di Polrestabes Bandung," kata dia.
"Kalau dari saksi-saksi saudara Ricko ini menolong seseorang yang dikeroyok jadi niatnya sangat mulia sangat baik. Menolong seseorang yang dikeroyok," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, saat melayat ke rumah duka di Jalan Tamim Abdul Syukur, Cicadas, Kota Bandung, Kamis.
Menurutnya, karena pada saat itu Ricko tidak mengenakan atribut berbau Persib, akhirnya ia pun menjadi korban dari amukan massa.
"Namun dia tidak menggunakan identitas bobotoh sehingga dia akhirnya menjadi korban pengeroyokan. Sempat dirawat di Rumah Sakit Santo Yusuf dan akhirnya meninggal dunia," kata dia.
Hendro berpesan agar keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan ikhlas melepas kepergian Ricko. Di sisi lain polisi akan terus memburu pelaku pengeroyokan terhadap putra ke tujuh dari tujuh bersaudara tersebut.
"Usai pemakaman, kita akan bergerak cepat untuk bisa mengidentifikasi siapa pelaku-pelaku yang melakukan pengeroyokan ini," kata dia.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengantongi barang bukti dan saksi-saksi untuk mengidentifikasi pelaku pengeroyok.
Ia berharap dari barang bukti berupa rekaman video dan penuturan para saksi, pelaku pengeroyokan dapat segera diketahui dan dapat diproses secara hukum.
"Mohon doanya cepat atau lambat para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum untuk diproses di Polrestabes Bandung," kata dia.
Pewarta : Asep Firmansyah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Korban tenggelam di Pantai Kali Empat Nusakambangan belum ditemukan
18 February 2020 13:21 WIB, 2020
Gara-Gara KTP Tertinggal, Rico si Pengeroyok Polisi ini Malah Tewas Ditembak Polisi
23 January 2016 13:01 WIB, 2016