Gubernur Jateng Mendorong Pembangunan Museum Purbakala Grobogan
Rabu, 2 Agustus 2017 20:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat penemuan fosil gajah purba atau stegodon di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. (Foto:ANTARAJATENG.COM/Wisnu Adhi N.)
Grobogan, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah mendorong pembangunan museum purbakala di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, tepatnya di lokasi penemuan fosil gajah purba atau stegodon.
"Ke depannya museum purbakala di Grobogan ini bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," kata Ganjar saat mengunjungi lokasi penemuan fosil gajah purba di Kabupaten Grobogan, Rabu.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa saat ini Pemprov Jateng bersama Pemerintah Kabupaten Grobogan melakukan pendekatan kepada pemilik lahan yang menjadi lokasi penemuan fosil gajah purba.
"Kita coba dekati dari sisi kepemilikan tanah dan pemiliknya sudah bersedia melepaskan, nanti saya dorong pelepasan lahannya," ujarnya.
Menurut Ganjar, di sekitar lokasi penemuan fosil gajah purba masih ada beberapa fosil lagi yang menarik.
Ganjar berharapbpara arkeolog mencari kembali fosil-fosil di beberapa titik di sekitar penemuan pertama.
"Saya pesan nanti arsitekturnya museum purbakala yang `tenanan` agar bangunannya keren dan infrastruktur pendukhng harus disiapkan," katanya.
Kepala Seksi Perlindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia Budhi Sancoyo menambahkan, selain fosil gajah purba di lokasi juga di temukan fosil buaya dan tanduk banteng.
Ia memperkirakan, usia fosil yang ditemukan di Kabupaten Grobogan itu seumuran dengan di Sangiran Sragen.
Ia mengungkapkan, saat ini penggalian fosil sudah dilakukan selama 20 hari dan selanjutnya fosil akan diambil untuk dilakukan pencetakan dengan silikon selama sepuluh hari untuk dibuatkan replika.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pembangunan museum purbakala di lokasi penemuan fosil gajah purba.
"Tahapan yang kami lakukan adalah rekonstruksi, konservasi, kemudian akan dibuatkan atap permanen," ujarnya.
"Ke depannya museum purbakala di Grobogan ini bisa bermanfaat untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," kata Ganjar saat mengunjungi lokasi penemuan fosil gajah purba di Kabupaten Grobogan, Rabu.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa saat ini Pemprov Jateng bersama Pemerintah Kabupaten Grobogan melakukan pendekatan kepada pemilik lahan yang menjadi lokasi penemuan fosil gajah purba.
"Kita coba dekati dari sisi kepemilikan tanah dan pemiliknya sudah bersedia melepaskan, nanti saya dorong pelepasan lahannya," ujarnya.
Menurut Ganjar, di sekitar lokasi penemuan fosil gajah purba masih ada beberapa fosil lagi yang menarik.
Ganjar berharapbpara arkeolog mencari kembali fosil-fosil di beberapa titik di sekitar penemuan pertama.
"Saya pesan nanti arsitekturnya museum purbakala yang `tenanan` agar bangunannya keren dan infrastruktur pendukhng harus disiapkan," katanya.
Kepala Seksi Perlindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran (BPSMPS) Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia Budhi Sancoyo menambahkan, selain fosil gajah purba di lokasi juga di temukan fosil buaya dan tanduk banteng.
Ia memperkirakan, usia fosil yang ditemukan di Kabupaten Grobogan itu seumuran dengan di Sangiran Sragen.
Ia mengungkapkan, saat ini penggalian fosil sudah dilakukan selama 20 hari dan selanjutnya fosil akan diambil untuk dilakukan pencetakan dengan silikon selama sepuluh hari untuk dibuatkan replika.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pembangunan museum purbakala di lokasi penemuan fosil gajah purba.
"Tahapan yang kami lakukan adalah rekonstruksi, konservasi, kemudian akan dibuatkan atap permanen," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bersihkan Candi Borobudur jadi cara pegawai BKB peringati Hari Purbakala
15 June 2022 6:49 WIB, 2022
Tingkatkan kunjungan, ruang pamer Museum Patiayam bakal ditata ulang
04 November 2019 14:59 WIB, 2019