Pemerintah Diminta Dampingi Petani Tingkatkan Kadar Garam
Selasa, 22 Agustus 2017 7:56 WIB
Ilustrasi- Sejumlah Petani menggendong garam saat panen garam di Desa Tanggultlare, Kedung, Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/9/2016). (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)
Semarang, ANTARA JATENG - Komisi B DPRD meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta mendampingi para petani garam dalam meningkatkan kadar NaCl sehingga bisa diserap industri.
"Petani garam harus diintervensi agar mereka bisa memproduksi garam sesuai dengan kualitas minimal garam industri, artinya pemerintah harus mendampingi petani garam tambak untuk meningkatkan kadar NaCl biar bisa diserap industri," kata Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah Chamim Irfani di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan bahwa permintaan tersebut berdasarkan pengalaman pada 2015, di mana total kebutuhan pabrik garam mencapai 350 ribu ton, sedangkan produksi garam lokal yang memenuhi standar kualitas industri hanya 200 ribu ton.
Ia menyambut baik upaya Pemprov Jateng meningkatkan kadar NaCl pada garam industri yang akan diproduksi di pabrik garam.
"Dengan begitu maka semua garam lokal hasil panen petani bisa terserap oleh industri," ujarnya.
Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Jateng Peni Rahayu menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan kadar NaCl pada garam sampai angka 94-96, sedangkan sekarang baru pada angka 86.
Dalam meningkatkan kadar NaCl garam, kata dia, Pemprov Jateng akan menggunakan serangkaian teknologi.
"Kami nanti gunakan `reservoir` untuk menampung air bahan baku, kemudian baru dialirkan ke tempat-tempat pembuatan garam yang telah dibangun," katanya.
Peni juga memastikan bahwa semua bahan baku yang akan diolah di pabrik garam, berasal dari petani garam lokal.
"Petani garam harus diintervensi agar mereka bisa memproduksi garam sesuai dengan kualitas minimal garam industri, artinya pemerintah harus mendampingi petani garam tambak untuk meningkatkan kadar NaCl biar bisa diserap industri," kata Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah Chamim Irfani di Semarang, Senin.
Ia menjelaskan bahwa permintaan tersebut berdasarkan pengalaman pada 2015, di mana total kebutuhan pabrik garam mencapai 350 ribu ton, sedangkan produksi garam lokal yang memenuhi standar kualitas industri hanya 200 ribu ton.
Ia menyambut baik upaya Pemprov Jateng meningkatkan kadar NaCl pada garam industri yang akan diproduksi di pabrik garam.
"Dengan begitu maka semua garam lokal hasil panen petani bisa terserap oleh industri," ujarnya.
Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Provinsi Jateng Peni Rahayu menyebutkan bahwa pihaknya menargetkan kadar NaCl pada garam sampai angka 94-96, sedangkan sekarang baru pada angka 86.
Dalam meningkatkan kadar NaCl garam, kata dia, Pemprov Jateng akan menggunakan serangkaian teknologi.
"Kami nanti gunakan `reservoir` untuk menampung air bahan baku, kemudian baru dialirkan ke tempat-tempat pembuatan garam yang telah dibangun," katanya.
Peni juga memastikan bahwa semua bahan baku yang akan diolah di pabrik garam, berasal dari petani garam lokal.
Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Polisi belum mengetahui identitas pria bertato yang tewas di pabrik garam Pati
01 November 2022 20:40 WIB, 2022