Pochettino Acungan Jari Tengah Dele Alli Cuma Bercanda
Jumat, 8 September 2017 13:46 WIB
Pelatih Tottenham Hotspur Mauricio Pochettino. (www.premierleague.com)
London, ANTARA JATENG - Manajer Tottenham Mauricio Pochettino tidak
menganggap serius insiden acungkan jari tengah oleh pemainnya Dele Alli
saat tampil untuk Timnas Inggris ketika melawan Slowakia di Wembley
Senin lalu. Dia menyatakan perilaku lebih buruk dari itu sering terjadi
sewaktu dia menjadi pemain.
Alli sendiri menganggap bahasa tubuh dia saat menang 2-1 melawan Slowakia itu hanya candaan kepada temannya Kyle Walker yang kemudian dibenarkan Pochettino.
Pochettino memulai karir sepak bolanya sebagai pemain Argentina pada 1989 dan sejak itu dia sering melihat insiden yang jauh lebih buruk terjadi tanpa tertangkap kamera televisi dan kemudian dilupakan orang.
"Ketika saya masih menjadi pemain hal yang lebih buruk pernah terjadi di lapangan. Tetapi itu semua tak muncul di televisi. Saya ingat suatu hari saat bermain untuk Newell's Old Boys, seorang striker meludahi saya dan itu kena mulut saya. Tak ada kamera yang menangkap itu," kata Pochettino.
Dia lalu bereaksi balik dengan memukul si striker tanpa berniat melukainya. "Wasit lalu bilang ke saya, 'anak-anak kecil akan ngomong apa jika mereka melihat kamu begitu? Saya jawab, 'maaf, maaf'. Si wasit lalu bilang, 'kamu dan kamu, kartu kuning!'"
"Tapi era sepak bola sekarang banyak kamera. Pada zaman saya, cuma ada satu kamera di tengah dan dua di belakang gol. Kini lebih dari sekadar mengendalikan bahasa tubuh dan perilaku di lapangan. Memang bagus, itu evolusi. Tetapi saat bersamaan, bahasa tubuh seperti itu tak penting. Itu hanya candaan. Memang benar itu tak mendidik, tapi itu bukan masalah besar. Dia tak pantas dilarang FIFA."
Alli sendiri menganggap bahasa tubuh dia saat menang 2-1 melawan Slowakia itu hanya candaan kepada temannya Kyle Walker yang kemudian dibenarkan Pochettino.
Pochettino memulai karir sepak bolanya sebagai pemain Argentina pada 1989 dan sejak itu dia sering melihat insiden yang jauh lebih buruk terjadi tanpa tertangkap kamera televisi dan kemudian dilupakan orang.
"Ketika saya masih menjadi pemain hal yang lebih buruk pernah terjadi di lapangan. Tetapi itu semua tak muncul di televisi. Saya ingat suatu hari saat bermain untuk Newell's Old Boys, seorang striker meludahi saya dan itu kena mulut saya. Tak ada kamera yang menangkap itu," kata Pochettino.
Dia lalu bereaksi balik dengan memukul si striker tanpa berniat melukainya. "Wasit lalu bilang ke saya, 'anak-anak kecil akan ngomong apa jika mereka melihat kamu begitu? Saya jawab, 'maaf, maaf'. Si wasit lalu bilang, 'kamu dan kamu, kartu kuning!'"
"Tapi era sepak bola sekarang banyak kamera. Pada zaman saya, cuma ada satu kamera di tengah dan dua di belakang gol. Kini lebih dari sekadar mengendalikan bahasa tubuh dan perilaku di lapangan. Memang bagus, itu evolusi. Tetapi saat bersamaan, bahasa tubuh seperti itu tak penting. Itu hanya candaan. Memang benar itu tak mendidik, tapi itu bukan masalah besar. Dia tak pantas dilarang FIFA."
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pochettino tegaskan PSG prioritasnya, tidak mau dikait-kaitkan latih MU
24 November 2021 4:54 WIB, 2021