“Alhamdulillah, senang banget. Itu kan karena subscriber (pelanggan), terima kasih banyak,†kata Ria saat ditemui di acara YouTube Pop-Up Space Jakarta, Senin.
Pemilik nama Ria Yunita ini mengaku awalnya
enggan membuat konten di YouTube karena platform itu berbeda dengan
Instagram yang dilakoninya.
Saat itu, ia
beranggapan YouTube lebih rumit karena durasi video lebih panjang dan ia
tidak terlalu suka dengan vlog yang banyak kamera.
“Kalau di YouTube, aku nggak tahu mau buat apa,†kata dia.
Berbekal saran dari timnya untuk konten Instagram, ia membuat konten video untuk YouTube sekitar tahun lalu.
Enam
bulan pertama, konten dibuat oleh tim, ia hanya menjalani pengambilan
gambar. Belakangan, ia menyadari platform tersebut dapat mengasah
kreativitasnya, ia pun tertarik untuk lebih serius.
Ia terbilang cukup cepat meraih jumlah pelanggan, kurang dari dua tahun, ia mampu menembus angka sejuta.
Adik
dari aktris dan penulis Oki Setiana Dewi ini banyak membuat konten
mengenai permainan squishy, mainan elastis yang viral di dunia maya
dengan sebutan “penghilang stresâ€.
Meski sering
dibilang kontennya kurang bermanfaat, Ria membawa misi ingin membuat
konten yang dapat ditonton semua usia, terutama anak-anak.
“YouTube kan bebas banget, aku ingin selamatkan anak kecil, konten yang bisa ditonton semua orang,†kata Ria.
Ia mengaku memiliki satu ruangan di rumahnya untuk menyimpan squishy.
“Isinya full squishy semua dan itu duitnya habis hahaha, tapi, worth it (sepadan),†kata dia.
Saat
ini, ia belum begitu menyukai vlog. Selain mengenai squishy, sesekali
ia juga membuat video berisi tantangan dan juga parodi.
Menyikapi
jumlah pelanggannya yang kini melebihi sejuta, Ria Ricis memasang
target lebih besar untuk menyamai salah satu YouTuber kesukaannya,
Raditya Dika.
“Dalam 2-3 bulan minimal
sebanding dengan Raditya Dika. Hahaha… Berat ya? Tapi, harus punya
target karena itu yang buat semangat,†kata dia.