Ganjar: Desa-desa di Jateng Gila Bumdes Pariwisata
Selasa, 3 Oktober 2017 16:22 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjuk Gunung Slamet saat berada di Objek Wisata Bukit Tangkeban di Desa Nyalembeng, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang. (Foto:ANTARAJATENG.COM/Wisnu Adhi N.)
Semarang, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan senang melihat perkembangan Badan Usaha Milik Desa yang bergerak di sektor pariwisata dan tersebar di provinsi setempat.
"Desa-desa di Jateng sedang gila Bumdes, terutama pariwisatanya. Hal itu potensi menarik di era sosial media dan peluang tersebut rupanya ditangkap dengan baik oleh masyarakat," kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Ganjar menyebutkan, dalam satu tahun terakhir bermunculan objek wisata baru, terutama yang dikelola oleh masyarakat melalui Bumdes.
Berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah hingga Agustus 2017, tercatat 551 lokasi wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan 2016 yang hanya tercatat 477 lokasi.
Ganjar juga mengaku aktif mendatangi bumdes-bumdes yang bermunculan tersebut untuk memotivasi dan menawarkan bantuan.
"Dari bumdes yang sudah saya datangi, beberapa diantaranya masih menemui sejumlah kendala berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pengunjung, termasuk profesionalisme," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Ganjar meminta pengelolaan bumdes semakin profesional dan promosi wisatanya pun harus dikemas menarik dengan memanfaatkan media sosial.
Menurut Ganjar, dengan memanfaatkan media sosial maka jangkauan pemasaran lebih luas dan konkret, meskipun pemasaran secara "online" membutuhkan keterbukaan serta kesabaran dalam menerima kritik.
Politikus PDI Perjuangan itu berharap dengan promosi memikat, maka pariwisata Jateng semakin menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri.
"Pemprov Jateng menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 38 juta orang pada 2017, target itu lebih tinggi dibandingkan 2016 yang hanya sebanyak 37,8 juta wisatawan," katanya.
"Desa-desa di Jateng sedang gila Bumdes, terutama pariwisatanya. Hal itu potensi menarik di era sosial media dan peluang tersebut rupanya ditangkap dengan baik oleh masyarakat," kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Ganjar menyebutkan, dalam satu tahun terakhir bermunculan objek wisata baru, terutama yang dikelola oleh masyarakat melalui Bumdes.
Berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah hingga Agustus 2017, tercatat 551 lokasi wisata yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan 2016 yang hanya tercatat 477 lokasi.
Ganjar juga mengaku aktif mendatangi bumdes-bumdes yang bermunculan tersebut untuk memotivasi dan menawarkan bantuan.
"Dari bumdes yang sudah saya datangi, beberapa diantaranya masih menemui sejumlah kendala berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan pengunjung, termasuk profesionalisme," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, Ganjar meminta pengelolaan bumdes semakin profesional dan promosi wisatanya pun harus dikemas menarik dengan memanfaatkan media sosial.
Menurut Ganjar, dengan memanfaatkan media sosial maka jangkauan pemasaran lebih luas dan konkret, meskipun pemasaran secara "online" membutuhkan keterbukaan serta kesabaran dalam menerima kritik.
Politikus PDI Perjuangan itu berharap dengan promosi memikat, maka pariwisata Jateng semakin menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri.
"Pemprov Jateng menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 38 juta orang pada 2017, target itu lebih tinggi dibandingkan 2016 yang hanya sebanyak 37,8 juta wisatawan," katanya.
Pewarta : Wisnu Adhi N.
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB