Emas Terus Menurun di Tengah Ekuitas yang Lebih Tinggi
Rabu, 4 Oktober 2017 8:22 WIB
Ilustrasi - Emas batangan (REUTERS/Ilya Naymushin)
Chicago, ANTARA JATENG - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir turun untuk sesi ketiga berturut-turut pada
Selasa (Rabu pagi WIB), di tengah ekuitas yang lebih tinggi dan dolar
AS yang lebih kuat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 1,20 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.274,60 dolar AS per ounce.
Emas tertekan oleh rekor tertinggi dalam acuan saham AS. Dow Jones Industrial Average naik 71,64 poin atau 0,32 persen, pada pukul 17.36 GMT. Sementara indeks Nasdaq dan S&P 500 juga semakin lebih tinggi.
Ketika ekuitas mencatat kenaikan, emas biasanya bergerak turun karena para investor lebih tertarik pada pasar saham.
Logam mulia mendapatkan dukungan tambahan dari proposal pemotongan pajak Presiden Donald Trump dan dolar yang kuat.
Indeks Dolar AS, ukuran greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, naik menjadi 93,90 pada pukul 17.15 GMT sebelum mundur secara moderat.
Sementara itu, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi juga menarik lebih banyak investasi ke pasar surat utang pemerintah AS, kata para analis.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 0,4 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 16,65 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya turun 1,10 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi menetap di 915,50 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 1,20 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.274,60 dolar AS per ounce.
Emas tertekan oleh rekor tertinggi dalam acuan saham AS. Dow Jones Industrial Average naik 71,64 poin atau 0,32 persen, pada pukul 17.36 GMT. Sementara indeks Nasdaq dan S&P 500 juga semakin lebih tinggi.
Ketika ekuitas mencatat kenaikan, emas biasanya bergerak turun karena para investor lebih tertarik pada pasar saham.
Logam mulia mendapatkan dukungan tambahan dari proposal pemotongan pajak Presiden Donald Trump dan dolar yang kuat.
Indeks Dolar AS, ukuran greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, naik menjadi 93,90 pada pukul 17.15 GMT sebelum mundur secara moderat.
Sementara itu, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi juga menarik lebih banyak investasi ke pasar surat utang pemerintah AS, kata para analis.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 0,4 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 16,65 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya turun 1,10 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi menetap di 915,50 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Lima BUMN ini dinilai sukses pertahankan ekuitas merek di masa pandemi
06 February 2021 12:21 WIB, 2021