Kadivhumas: Impor Senjata Polri sudah Dicek, tak ada Pelanggaran
Rabu, 4 Oktober 2017 14:38 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. (ANTARA /Reno Esnir)
Jakarta, ANTARA JATENG - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo
Wasisto membenarkan bahwa tim gabungan lintas instansi telah memeriksa
fisik senjata dan amunisi yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta,
Tangerang, Banten dan hasilnya tidak ada pelanggaran prosedur impor
senjata.
"Iya, itu kegiatan pengecekan saja, hasil resminya akan disampaikan oleh Menkopolhukam pada Jumat (6/10)," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan gabungan yang dipimpin oleh Kabid P2 Bea dan Cukai Bandara Soetta, Hengki Aritonang di area Cargo UNEX bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (3/10).
Pemeriksaan secara fisik terhadap senjata-senjata tersebut melibatkan 20 orang personel dari unsur Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Badan Intelijen Kepolisian (BIK), Korps Brimob serta unsur Bea dan Cukai untuk memastikan kesesuaian antara dokumen dan kondisi fisik senjata.
Pengecekan fisik dihadiri oleh Kepala BAIS Mayjen TNI Hartono, Direktur A BAIS Urusan Dalam Negeri Brigjen TNI Wahid Aprilianto, Asisten Intel Panglima TNI Mayjen TNI Beni didampingi dengan petugas pengamanan dari unsur TNI.
Seperti yang dirilis dalam Instagram resmi Humas Polri, @divisihumaspolri, bahwa Kabid P2 Bea dan Cukai Bandara Soetta menegaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim gabungan, tidak ditemukan adanya pelanggaran prosedur impor senjata oleh Polri, baik dari segi dokumen maupun fisik secara administratif kesemuanya telah sesuai.
Hasil dari pemeriksaan fisik barang tersebut sesuai dengan kondisi dan keterangan dalam dokumen impor yaitu berupa Senjata STGL (Stand Alone Grenade Launcher) dan amunisi.
Pemeriksaan fisik tersebut dilakukan dengan cara membuka kotak kayu yang berada di gudang UNEX tersebut.
Setiap kotak kayu berisi 10 pucuk senjata, aksesoris senjata yang berupa tali sandang, tas magazen dan buku manual.
Total kotak kayu senjata api tersebut berjumlah 28 kotak dan semuanya telah sesuai dengan dokumen importasi barang.
Demikian juga pemeriksaan fisik terhadap kotak yang berisi amunisi yang berada gudang tersebut, semuanya telah sesuai dengan dokumen importasi yang ada.
Setelah selesai pemeriksaan, selanjutnya akan dilakukan penyerahan barang dari pihak Bea dan Cukai kepada importir.
"Iya, itu kegiatan pengecekan saja, hasil resminya akan disampaikan oleh Menkopolhukam pada Jumat (6/10)," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan gabungan yang dipimpin oleh Kabid P2 Bea dan Cukai Bandara Soetta, Hengki Aritonang di area Cargo UNEX bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa (3/10).
Pemeriksaan secara fisik terhadap senjata-senjata tersebut melibatkan 20 orang personel dari unsur Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Badan Intelijen Kepolisian (BIK), Korps Brimob serta unsur Bea dan Cukai untuk memastikan kesesuaian antara dokumen dan kondisi fisik senjata.
Pengecekan fisik dihadiri oleh Kepala BAIS Mayjen TNI Hartono, Direktur A BAIS Urusan Dalam Negeri Brigjen TNI Wahid Aprilianto, Asisten Intel Panglima TNI Mayjen TNI Beni didampingi dengan petugas pengamanan dari unsur TNI.
Seperti yang dirilis dalam Instagram resmi Humas Polri, @divisihumaspolri, bahwa Kabid P2 Bea dan Cukai Bandara Soetta menegaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim gabungan, tidak ditemukan adanya pelanggaran prosedur impor senjata oleh Polri, baik dari segi dokumen maupun fisik secara administratif kesemuanya telah sesuai.
Hasil dari pemeriksaan fisik barang tersebut sesuai dengan kondisi dan keterangan dalam dokumen impor yaitu berupa Senjata STGL (Stand Alone Grenade Launcher) dan amunisi.
Pemeriksaan fisik tersebut dilakukan dengan cara membuka kotak kayu yang berada di gudang UNEX tersebut.
Setiap kotak kayu berisi 10 pucuk senjata, aksesoris senjata yang berupa tali sandang, tas magazen dan buku manual.
Total kotak kayu senjata api tersebut berjumlah 28 kotak dan semuanya telah sesuai dengan dokumen importasi barang.
Demikian juga pemeriksaan fisik terhadap kotak yang berisi amunisi yang berada gudang tersebut, semuanya telah sesuai dengan dokumen importasi yang ada.
Setelah selesai pemeriksaan, selanjutnya akan dilakukan penyerahan barang dari pihak Bea dan Cukai kepada importir.
Pewarta : Anita Permata Dewi
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Guru Besar Teknik Kimia UMS soroti lemahnya pengawasan impor pada radiasi Cikande
07 November 2025 13:52 WIB
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
Presiden Prabowo targetkan hunian sementara pengungsi Agam rampung satu bulan
18 December 2025 11:24 WIB
Presiden Prabowo tanda tangani peraturan pemerintah soal kenaikan upah minimum
17 December 2025 9:19 WIB
Anggota DPR pertanyakan kinerja Pertamina usai BBM langka di Sumatera Utara
08 December 2025 10:01 WIB
Menteri PU percepat pemulihan infrastruktur konektivitas pascabencana Sumatera
04 December 2025 11:03 WIB
TNI AU kerahkan Hercules bawa 20 ton bantuan logistik untuk korban banjir Aceh
03 December 2025 10:29 WIB