ISIS Sudah Kehilangan 90 Persen Wilayah yang Dikuasai 2014
Rabu, 18 Oktober 2017 13:41 WIB
Tentara Irak berkumpul setelah membebaskan sebuah desa dari militan Negara Islam, di selatan Mosul, dalam operasi penyerangan militan di Mosul, Irak, Jumat (21/10/2016). (REUTERS/Thaier Al-Sudan)
Budapest, ANTARA JATENG - ISIS telah kehilangan hampir 90 persen wilayah
yang mereka kuasai tahun 2014, ketika kelompok itu mendeklarasikan
"kekhalifahan" yang meliputi Irak dan Suriah menurut koalisi pimpinan
Amerika Serikat.
Pengumuman koalisi itu muncul pada peringatan tiga tahun pembentukan koalisi dan saat pasukan Kurdi-Arab yang mereka dukung merebut bekas benteng ISIS di Raqa.
"Mitra kami telah menyingkirkan ISIS dari 87 persen wilayah yang pernah mereka kuasai dan membebaskan lebih dari 6,5 juta orang," kata juru bicara koalisi Ryan Dillon di media sosial pada Selasa (17/10).
Menyerang dari sejumlah benteng yang mereka konsolidasikan di Irak dan terutama di Suriah yang dilanda perang, organisasi yang menamai diri "ISIS" itu menyapu jantung Sunni Arab Irak pada Juni 2014 dan menaklukkan sekitar sepertiga dari wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, koalisi yang dibentuk setelah mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirim pesawat tempur ke Irak untuk menghentikan pembantaian ISIS terhadap minoritas Yazidi itu mengatakan bahwa mereka telah melatih hampir 120.000 tentara di Irak dan lebih dari 12.000 tentara di Suriah.
mereka memperkirakan 3.000 hingga 7.000 anggota ISIS masih aktif di kedua negara itu.
"ISIS kalah dalam segala hal. Kami telah menghancurkan jaringan mereka dan menyingkirkan pemimpin-pemimpin mereka di seluruh tingkatan," kata Dillon sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Pengumuman koalisi itu muncul pada peringatan tiga tahun pembentukan koalisi dan saat pasukan Kurdi-Arab yang mereka dukung merebut bekas benteng ISIS di Raqa.
"Mitra kami telah menyingkirkan ISIS dari 87 persen wilayah yang pernah mereka kuasai dan membebaskan lebih dari 6,5 juta orang," kata juru bicara koalisi Ryan Dillon di media sosial pada Selasa (17/10).
Menyerang dari sejumlah benteng yang mereka konsolidasikan di Irak dan terutama di Suriah yang dilanda perang, organisasi yang menamai diri "ISIS" itu menyapu jantung Sunni Arab Irak pada Juni 2014 dan menaklukkan sekitar sepertiga dari wilayah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, koalisi yang dibentuk setelah mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama mengirim pesawat tempur ke Irak untuk menghentikan pembantaian ISIS terhadap minoritas Yazidi itu mengatakan bahwa mereka telah melatih hampir 120.000 tentara di Irak dan lebih dari 12.000 tentara di Suriah.
mereka memperkirakan 3.000 hingga 7.000 anggota ISIS masih aktif di kedua negara itu.
"ISIS kalah dalam segala hal. Kami telah menghancurkan jaringan mereka dan menyingkirkan pemimpin-pemimpin mereka di seluruh tingkatan," kata Dillon sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Update dukun maut Banjarnegara, polisi terima laporan kehilangan 28 orang
15 April 2023 5:51 WIB, 2023
Pekerja PKWT berhenti kerja, ini aturan untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan
08 February 2023 15:26 WIB, 2023
Alfiansyah, kehilangan orang tua di tragedi Kanjuruhan yang ingin jadi polisi
03 October 2022 15:29 WIB, 2022
Polda Jateng berikan tali asih 427 anak kehilangan orang tua akibat COVID
18 April 2022 21:22 WIB, 2022
Anggota Komisi IX DPR pastikan kesiapan JKP sejumlah perusahaan di Soloraya
24 March 2022 10:30 WIB, 2022