Puskesmas Gilingan Solo Latih Kader Kesehatan Reproduksi
Sabtu, 21 Oktober 2017 21:01 WIB
Sejumlah remaja mengikuti pelatihan kader kesehatan reproduksi (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita Widiastuti)
Solo, ANTARAJATENG.CIM - Puskesmas Gilingan, Kota Solo melatih kader kesehatan reproduksi untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas baik dari sisi kesehatan maupun material.
"Tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan mereka menjadi generasi sadar kesehatan reproduksi," kata Kepala Puskesmas Gilingan Retno Erawati di sela kegiatan di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Sabtu.
Ia mengatakan remaja usia SMP dan SMA berada di masa pubertas. Oleh karena itu, menurut dia, sangat penting menyiapkan mereka sedini mungkin untuk menjadi pasangan usia subur yang berkualitas.
"Termasuk rencana mereka akan menikah umur berapa, punya anak saat umur berapa, dan punya anak berapa. Dengan adanya perencanaan matang, mereka bisa merencanakan yang lain seperti tabungan pendidikan untuk anak," katanya.
Menurut dia, materi tersebut penting diberikan mengingat saat ini masih banyak wanita berusia terlalu muda, terutama di rentang usia 15-20 tahun yang sudah melahirkan.
"Artinya di sini terjadi pernikahan dini, kalau melihat gaya berpacaran remaja zaman sekarang sangat berisiko tinggi terjadi hamil di luar menikah. Dari data yang kami miliki tercatat ada kelahiran di usia tersebut terjadi tetapi memang presentasenya tidak banyak," katanya.
Meski tidak banyak, kondisi tersebut tetap menjadi PR dan harus digarap secara optimal.
"Hamil dan melahirkan di usia muda memiliki risiko tinggi. Idealnya wanita melahirkan di atas usia 20 tahun. Ini juga kami sampaikan ke mereka," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut dapat tercipta remaja berkualitas yang bisa merencanakan kehidupan yang matang dan benar.
"Tujuan kami menyelenggarakan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan mereka menjadi generasi sadar kesehatan reproduksi," kata Kepala Puskesmas Gilingan Retno Erawati di sela kegiatan di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Sabtu.
Ia mengatakan remaja usia SMP dan SMA berada di masa pubertas. Oleh karena itu, menurut dia, sangat penting menyiapkan mereka sedini mungkin untuk menjadi pasangan usia subur yang berkualitas.
"Termasuk rencana mereka akan menikah umur berapa, punya anak saat umur berapa, dan punya anak berapa. Dengan adanya perencanaan matang, mereka bisa merencanakan yang lain seperti tabungan pendidikan untuk anak," katanya.
Menurut dia, materi tersebut penting diberikan mengingat saat ini masih banyak wanita berusia terlalu muda, terutama di rentang usia 15-20 tahun yang sudah melahirkan.
"Artinya di sini terjadi pernikahan dini, kalau melihat gaya berpacaran remaja zaman sekarang sangat berisiko tinggi terjadi hamil di luar menikah. Dari data yang kami miliki tercatat ada kelahiran di usia tersebut terjadi tetapi memang presentasenya tidak banyak," katanya.
Meski tidak banyak, kondisi tersebut tetap menjadi PR dan harus digarap secara optimal.
"Hamil dan melahirkan di usia muda memiliki risiko tinggi. Idealnya wanita melahirkan di atas usia 20 tahun. Ini juga kami sampaikan ke mereka," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut dapat tercipta remaja berkualitas yang bisa merencanakan kehidupan yang matang dan benar.
Pewarta : Aris Wasita
Editor :
Copyright © ANTARA 2024