Berlusconi Diselidiki Terkait Keterlibatannya Pengeboman Mafia
Rabu, 1 November 2017 14:13 WIB
Pemimpin partai Forza Italia Silvio Berlusconi saat berbicara dalam sebuah kampanye di Bologna, Itali tengah. (REUTERS/Stefano Rellandini )
Roma, ANTARA JATENG - Mantan perdana menteri Italia Silvio Berlusconi
sedang diselidiki berkenaan dengan dugaan keterlibatannya dalam
pengeboman mafia yang meneror negara tersebut pada 1993 menurut
pengacaranya pada Selasa (31/10).
Jaksa di Florence melakukan penyelidikan itu setelah seorang bos mafia yang pembicaraannya disadap tahun lalu menyiratkan kepada sesama narapidana bahwa taipan media tersebut secara pribadi mendesak dia untuk melakukan kekerasan terhadap negara.
Itu merupakan kali ketiga Berlusconi menghadapi penyelidikan kemungkinan keterlibatan dalam pengeboman mafia di Roma, Milan dan Florence yang menewaskan 10 orang. Dua penyelidikan pertama dihentikan karena kurangnya bukti.
Serangan-serangan tersebut dipandang sebagai balas dendam atas penangkapan bos Toto Riina dan penetapan undang-undang antimafia yang tegas.
Giuseppe Graviano, yang menjalani hukuman penjara seumur hidup atas perannya dalam pengeboman itu serta pembunuhan dua hakim antimafia dan seorang pastor antimafia, mengklaim Berlusconi mendukung kekerasan tersebut untuk tujuan politiknya sendiri.
Tangan kanan miliarder itu, Marcello Dell'Utri, bertindak sebagai perantara, menurut seorang pembunuh bayaran mafia.
Salah satu pendiri Partai Go Italy (FI) Berlusconi divonis hingga tujuh tahun penjara pada 2014 atas keterlibatan dalam kegiatan mafia.
Pengacara Niccolo Ghedini menyebut penyelidikan terkini sebagai "investigas kesekian yang akan segera dihentikan, seperti penyelidikan-penyelidikan sebelumnya, karena tidak ada unsur baru dan tidak ada hubungannya dengan Berlusconi".
Jaksa di Florence melakukan penyelidikan itu setelah seorang bos mafia yang pembicaraannya disadap tahun lalu menyiratkan kepada sesama narapidana bahwa taipan media tersebut secara pribadi mendesak dia untuk melakukan kekerasan terhadap negara.
Itu merupakan kali ketiga Berlusconi menghadapi penyelidikan kemungkinan keterlibatan dalam pengeboman mafia di Roma, Milan dan Florence yang menewaskan 10 orang. Dua penyelidikan pertama dihentikan karena kurangnya bukti.
Serangan-serangan tersebut dipandang sebagai balas dendam atas penangkapan bos Toto Riina dan penetapan undang-undang antimafia yang tegas.
Giuseppe Graviano, yang menjalani hukuman penjara seumur hidup atas perannya dalam pengeboman itu serta pembunuhan dua hakim antimafia dan seorang pastor antimafia, mengklaim Berlusconi mendukung kekerasan tersebut untuk tujuan politiknya sendiri.
Tangan kanan miliarder itu, Marcello Dell'Utri, bertindak sebagai perantara, menurut seorang pembunuh bayaran mafia.
Salah satu pendiri Partai Go Italy (FI) Berlusconi divonis hingga tujuh tahun penjara pada 2014 atas keterlibatan dalam kegiatan mafia.
Pengacara Niccolo Ghedini menyebut penyelidikan terkini sebagai "investigas kesekian yang akan segera dihentikan, seperti penyelidikan-penyelidikan sebelumnya, karena tidak ada unsur baru dan tidak ada hubungannya dengan Berlusconi".
Pewarta : Antaranews
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Diselidiki, kasus pembunuhan dan perampokan di toko kamera Kota Semarang
29 March 2022 12:49 WIB, 2022
Kasus pelemparan molotov ke rumah warga Bobosan Banyumas masih diselidiki
28 January 2022 12:51 WIB, 2022