Holcim Perkaya Keanekaragaman Hayati Perairan Nusakambangan
Senin, 6 November 2017 21:31 WIB
Aktivitas menanam mangrove di sekitar perairan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Senin (6/11/2017). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Dok. Holcim Indonesia)
Cilacap, ANTARA JATENG - PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap menggelar aksi menanam mangrove guna memperkaya keanekaragaman hayati di sekitar perairan Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
"Aksi menanam mangrove yang dilaksanakan hari ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan," kata Corporate Communication Holcim Indonesia Deni Nuryandain di Cilacap, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap, serta Balai Pengelolaan Hutan Wilayah VI Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengatakan tanaman mangrove yang ditanam di sekitar perairan Nusakambangan merupakan jenis Rhizopora mucronata sebanyak 700 pohon dengan ketinggian 80-100 centimeter.
"Ada hal yang menarik dalam aksi menanam ini karena penanaman dilakukan dengan metode `cluster` atau bergerombol, di mana satu gerombol berisi 10 pohon mangrove dan ditopang 10 batang bambu sebagai penahan," katanya.
Ia mengatakan metode tersebut digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan angka harapan hidup mangrove mengingat kondisi alam, yaitu pasang surut air laut yang sangat deras di sekitar perairan Nusakambangan.
Selain menanam pohon, kata dia, di area tersebut juga dilakukan pengayaan pohon mangrove untuk mengisi ruang-ruang yang masih kosong dan membuat mangrove lebih rapat.
"Pada tahun 2010 dan 2016, telah ditanam 11.000 pohon mangrove di sekitar perairan Nusakambangan. Banyak manfaat yang diperoleh dengan menanam pohon mangrove di antaranya menstabilkan daerah pesisir, mencegah abrasi, tempat hidup dan sumber makanan berbagai jenis satwa, serta memperkaya keanekaragam hayati laut maupun darat," katanya.
Deni mengatakan aksi menanam pohon mangrove di sekitar Pulau Nusakambangan akan melengkapi kekayaan alam Kabupaten Cilacap yang memiliki hutan mangrove terluas di Pulau Jawa, yakni Laguna Segara Anakan.
Selain itu, kata dia, hal tersebut akan meningkatkan nilai strategis Kabupaten Cilacap yang memiliki garis pantai sepanjang 201,9 kilometer.
Dari garis pantai sepanjang itu, lanjut dia, 105 kilometer di antaranya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia dan 96,9 kilometer berhadapan langsung dengan Pulau Nusakambangan serta Segara Anakan.
Menurut dia, Kabupaten Cilacap juga memiliki potensi perikanan laut yangbmencapai 865.100 ton.
"Kegiatan menanam mangrove ini bagian dari aksi Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional serta Hari Menanam Nasional 2017 yang bertemakan Mendekatkan Manusia dengan Alam dan Mendekatkan Alam dengan Manusia," katanya.
"Aksi menanam mangrove yang dilaksanakan hari ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan," kata Corporate Communication Holcim Indonesia Deni Nuryandain di Cilacap, Senin.
Dalam hal ini, kata dia, pihaknya melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap, serta Balai Pengelolaan Hutan Wilayah VI Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
Ia mengatakan tanaman mangrove yang ditanam di sekitar perairan Nusakambangan merupakan jenis Rhizopora mucronata sebanyak 700 pohon dengan ketinggian 80-100 centimeter.
"Ada hal yang menarik dalam aksi menanam ini karena penanaman dilakukan dengan metode `cluster` atau bergerombol, di mana satu gerombol berisi 10 pohon mangrove dan ditopang 10 batang bambu sebagai penahan," katanya.
Ia mengatakan metode tersebut digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan angka harapan hidup mangrove mengingat kondisi alam, yaitu pasang surut air laut yang sangat deras di sekitar perairan Nusakambangan.
Selain menanam pohon, kata dia, di area tersebut juga dilakukan pengayaan pohon mangrove untuk mengisi ruang-ruang yang masih kosong dan membuat mangrove lebih rapat.
"Pada tahun 2010 dan 2016, telah ditanam 11.000 pohon mangrove di sekitar perairan Nusakambangan. Banyak manfaat yang diperoleh dengan menanam pohon mangrove di antaranya menstabilkan daerah pesisir, mencegah abrasi, tempat hidup dan sumber makanan berbagai jenis satwa, serta memperkaya keanekaragam hayati laut maupun darat," katanya.
Deni mengatakan aksi menanam pohon mangrove di sekitar Pulau Nusakambangan akan melengkapi kekayaan alam Kabupaten Cilacap yang memiliki hutan mangrove terluas di Pulau Jawa, yakni Laguna Segara Anakan.
Selain itu, kata dia, hal tersebut akan meningkatkan nilai strategis Kabupaten Cilacap yang memiliki garis pantai sepanjang 201,9 kilometer.
Dari garis pantai sepanjang itu, lanjut dia, 105 kilometer di antaranya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia dan 96,9 kilometer berhadapan langsung dengan Pulau Nusakambangan serta Segara Anakan.
Menurut dia, Kabupaten Cilacap juga memiliki potensi perikanan laut yangbmencapai 865.100 ton.
"Kegiatan menanam mangrove ini bagian dari aksi Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional serta Hari Menanam Nasional 2017 yang bertemakan Mendekatkan Manusia dengan Alam dan Mendekatkan Alam dengan Manusia," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Cegah abrasi sungai di Jeruklegi, Kilang Pertamina Cilacap salurkan 1.000 mangrove
24 October 2024 6:34 WIB
Selamatkan lahan kritis akibat abrasi, BRI salurkan ribuan bibit mangrove di Muaragembong
28 July 2024 20:07 WIB
Mapala Satria UMP tanam 3.000 bibit mangrove dan cemara laut di Pantai Sodong Cilacap
09 February 2024 14:49 WIB