Purwokerto, ANTARA JATENG - Realisasi kegiatan serap gabah petani (sergap) yang dilaksanakan Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, untuk memenuhi cadangan stabilisasi harga pangan (CSHP) baru mencapai kisaran 72,5 persen.

"Hingga tanggal 30 November 2017, realisasi sergap untuk CSHP baru mencapai kisaran 15.000 ton atau sekitar 72,5 persen dari target sebesar 20.700 ton," kata Kepala Bulog Banyumas Setio Wastono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Berdasarkan realisasi tersebut, dia mengaku agak sulit untuk mencapai target sebesar 20.700 ton itu hingga akhir tahun 2017.

Dia memperkirakan target sergap untuk CSHP itu hanya bisa terealisasi hingga kisaran 80-90 persen.

"Meskipun agak sulit, kami berupaya merealisasikannya semaksimal mungkin, paling tidak sekitar 80-90 persen atau mendekati target," katanya.

Sementara untuk realisasi pengadaan pangan yang dilaksanakan Bulog Banyumas secara reguler, Wastono mengatakan hingga tanggal 30 November baru tercapai sekitar 56 persen (51.520 ton, red.) dari prognosa atau target tahun 2017 yang sebesar 92.000 ton setara beras.

Ia mengakui jika target sergap maupun pengadaan pangan reguler tersebut sulit terpenuhi 100 persen hingga akhir tahun 2017.

Menurut dia, hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya cuaca buruk yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah kerja Bulog Banyumas khususnya Kabupaten Cilacap dan Banyumas.

Selain itu, kata dia, gabah hasil panen petani khususnya yang berada di wilayah barat Kabupaten Cilacap dibeli oleh pedagang dari Jawa Barat.

"Kenaikan harga beras di pasaran juga memengaruhi kegiatan yang kami lakukan," katanya.