Pertamina Garap Kampung Bright Gas Sentra Kulit Lunpia
Jumat, 8 Desember 2017 15:01 WIB
General Manager Pertamina MOR IV Yanur Budi Hartanto (kedua dari kanan, baju putih) berbincang dengan salah satu pembuat kulit lunpia di Kranggan, Semarang, Jumat. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Nur Istibsaroh)
Semarang, ANTARA JATENG - PT Pertamina Marketing Operation Region IV menggarap Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah yang merupakan sentra pembuatan kulit lunpia menjadi Kampung Bright Gas.
General Manager Pertamina MOR IV Yanur Budi Hartanto dalam peluncuran Kampung Bright Gas sentra pembuatan kulit lunpia Kranggan di Semarang, Jumat menjelaskan ada 35 pembuat kulit lunpia telah beralih menggunakan elpiji 3 kg ke elpiji Bright Gas 5.5 kg.
"Saya sempat ngobrol dengan mereka. Mereka mengaku lebih senang menggunakan Bright Gas karena tidak butuh tabung lebih banyak," katanya.
Awalnya, total tabung yang digunakan sebanyak 210 tabung elpiji 3 kg per hari, dengan beralih ke Bright Gas tabung 5.5 kg turun menjadi 105 tabung per hari.
Untuk mempercantik Kampung Bright Gas, lanjut Yanur, Pertamina melakukan pemugaran gapura desa, mural tembok, membuat taman desa, merenovasi tempat usaha seperti warung soto, warung nasi dan gerobak dorong, pengecatan jalan dan rumah-rumah warga.
"Ini berpotensi menjadi kampung wisata kuliner, akan banyak dikunjungi masyarakat," katanya.
Sales Executive Elpiji Pertamina MOR IV Rayon I Bima Kusuma Aji menambahkan bahwa Pertamina juga akan membuat Kampung Bright Gas di Kampung Batik Rembang dan Pekalongan.
Sampai saat ini penggunaan elpji untuk wilayah Semarang sudah 75 ribu tabung, sementara tingkat Jateng dan DIY sekitar 350 ribu tabung. Jumlah tersebut mengalami peningkatan lima kali lipat dibanding tahun 2016.
General Manager Pertamina MOR IV Yanur Budi Hartanto dalam peluncuran Kampung Bright Gas sentra pembuatan kulit lunpia Kranggan di Semarang, Jumat menjelaskan ada 35 pembuat kulit lunpia telah beralih menggunakan elpiji 3 kg ke elpiji Bright Gas 5.5 kg.
"Saya sempat ngobrol dengan mereka. Mereka mengaku lebih senang menggunakan Bright Gas karena tidak butuh tabung lebih banyak," katanya.
Awalnya, total tabung yang digunakan sebanyak 210 tabung elpiji 3 kg per hari, dengan beralih ke Bright Gas tabung 5.5 kg turun menjadi 105 tabung per hari.
Untuk mempercantik Kampung Bright Gas, lanjut Yanur, Pertamina melakukan pemugaran gapura desa, mural tembok, membuat taman desa, merenovasi tempat usaha seperti warung soto, warung nasi dan gerobak dorong, pengecatan jalan dan rumah-rumah warga.
"Ini berpotensi menjadi kampung wisata kuliner, akan banyak dikunjungi masyarakat," katanya.
Sales Executive Elpiji Pertamina MOR IV Rayon I Bima Kusuma Aji menambahkan bahwa Pertamina juga akan membuat Kampung Bright Gas di Kampung Batik Rembang dan Pekalongan.
Sampai saat ini penggunaan elpji untuk wilayah Semarang sudah 75 ribu tabung, sementara tingkat Jateng dan DIY sekitar 350 ribu tabung. Jumlah tersebut mengalami peningkatan lima kali lipat dibanding tahun 2016.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kilang Cilacap raih penghargaan tertinggi di ICA ISDA 2024 berkat Kampung Berkualitas "GADIS"
01 December 2024 15:13 WIB
Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
29 October 2024 17:41 WIB
Kolaborasi Unsoed-FIO China dorong pengelolaan sampah plastik dan edukasi mikroplastik di Cilacap
14 October 2024 8:44 WIB
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB