Tim SAR Hentikan Pencarian Dua Pendaki Merapi Tersesat
Kamis, 14 Desember 2017 6:51 WIB
Sejumlah anggota Tim SAR gabungan Boyolali siap melakukan penyisiran pencarian dua pendaki yang tersesat di Lereng Gunung Merapi, di Desa Lencoh Selo Boyolali, Jateng, Rabu. (Foto: ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali, ANTARA JATENG - Tim SAR gabungan menghetikan kegiatan pencarian dua pendaki yang tersesat di Gunung Merapi melalui pintu pendakian Desa Lencoh Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, hingga Rabu sore, karena cuaca buruk.
Menurut Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, pihaknya untuk sementara menghentikan penyisiran pencarian dua pendaki Merapi yang tersesat, yakni M Zada Lubab (16) warga Celembo, Desa Lopak, Tuntang, Kabupaten Semarang, dan Sucipto (32) warga Rempoah, Baturaden, Kabupaten Banyumas.
"Kondisi cuaca di puncak Merapi sangat buruk terjadi kabut dengan jarak pandang hanya sekitar 20 meter, sehingga kegiatan dihentikan untuk sementara," kata Kurniawan Fajar Prasetyo.
Menurut Kurniawan, hilangnya kedua pendaki tersebut saat hendak turun dari puncak Merapi, sejak Selasa (12/12). Kegiatan pendakian Gunung Merapi selama pencarian kedua pendaki untuk sementara ditutup.
Namun, jika cuaca kembali cerah pencarian akan dilanjutkan.
Kedua pendaki melakukan pendakian bersama rombongan 12 orang melalui basecamp Barameru Plalangan Desa Lencoh, Kecamatan Selo Boyolali, pada Senin (11/12). Kedua pendaki terpisah dengan rombongan saat turun di lokasi Pasar Bubrah puncak Merapi.
"M Zada dan Sucipto kemungkinan terpisah. Sucipto kini dapat dikontak lewat telepon dan sudah memberitahukan lokasi keberadaannya atau diperkirakan di kawasan sebelah barat Gunung Merapi," katanya.
Menurut dia, Sucipto yang dapat dihubungi lewat telepon genggamnya, dan info terakhir kondisinya sehat, sehingga sukarelawan yang dibagi enam tim menginstruksikan menjemput ke lokasi.
Kepala Kepolisian Resor Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Suwignya mengatakan pendakian Gunung Merapi untuk sementara ditutup guna memudahkan proses pencarian korban.
Namun, pendakian ke puncak Merapi akan dibuka kembali setelah kedua pendaki tersesat sudah ketemu oleh SAR.
Suwignya menjelaskan M Zada melakukan pendakian bersama 10 temannya dan bertemu Sucipto, yang melakukan pendakian sendiri, di kawasan puncak.
Zada dengan ditemani Sucipta agar tidak memperlambat perjalanan turun rombongan karena kakinya yang cedera, memutuskan untuk berpisah dari temannya dan berjanji bertemu di camp pendakian di kawasan Pasar Bubrah.
Namun, kedua tersebut tidak juga muncul hingga kemudian dilaporkan hilang ke Polsek Selo dan SAR Boyolali.
Menurut Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, pihaknya untuk sementara menghentikan penyisiran pencarian dua pendaki Merapi yang tersesat, yakni M Zada Lubab (16) warga Celembo, Desa Lopak, Tuntang, Kabupaten Semarang, dan Sucipto (32) warga Rempoah, Baturaden, Kabupaten Banyumas.
"Kondisi cuaca di puncak Merapi sangat buruk terjadi kabut dengan jarak pandang hanya sekitar 20 meter, sehingga kegiatan dihentikan untuk sementara," kata Kurniawan Fajar Prasetyo.
Menurut Kurniawan, hilangnya kedua pendaki tersebut saat hendak turun dari puncak Merapi, sejak Selasa (12/12). Kegiatan pendakian Gunung Merapi selama pencarian kedua pendaki untuk sementara ditutup.
Namun, jika cuaca kembali cerah pencarian akan dilanjutkan.
Kedua pendaki melakukan pendakian bersama rombongan 12 orang melalui basecamp Barameru Plalangan Desa Lencoh, Kecamatan Selo Boyolali, pada Senin (11/12). Kedua pendaki terpisah dengan rombongan saat turun di lokasi Pasar Bubrah puncak Merapi.
"M Zada dan Sucipto kemungkinan terpisah. Sucipto kini dapat dikontak lewat telepon dan sudah memberitahukan lokasi keberadaannya atau diperkirakan di kawasan sebelah barat Gunung Merapi," katanya.
Menurut dia, Sucipto yang dapat dihubungi lewat telepon genggamnya, dan info terakhir kondisinya sehat, sehingga sukarelawan yang dibagi enam tim menginstruksikan menjemput ke lokasi.
Kepala Kepolisian Resor Selo, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM), Suwignya mengatakan pendakian Gunung Merapi untuk sementara ditutup guna memudahkan proses pencarian korban.
Namun, pendakian ke puncak Merapi akan dibuka kembali setelah kedua pendaki tersesat sudah ketemu oleh SAR.
Suwignya menjelaskan M Zada melakukan pendakian bersama 10 temannya dan bertemu Sucipto, yang melakukan pendakian sendiri, di kawasan puncak.
Zada dengan ditemani Sucipta agar tidak memperlambat perjalanan turun rombongan karena kakinya yang cedera, memutuskan untuk berpisah dari temannya dan berjanji bertemu di camp pendakian di kawasan Pasar Bubrah.
Namun, kedua tersebut tidak juga muncul hingga kemudian dilaporkan hilang ke Polsek Selo dan SAR Boyolali.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Siswi SMKN 3 Semarang yang hilang saat mendaki Gunung Slamet sudah ditemukan
09 October 2024 5:30 WIB
Alami hipotermia seorang pendaki asal Spanyol ditemukan selamat di Gunung Merapi
14 September 2023 18:39 WIB, 2023