Aplikasi media sosial "Oorth" Indonesia siap saingi Facebook
Kamis, 4 Januari 2018 8:08 WIB
CEO Aplikasi media sosial (Medsos) (Foto: Bambang Dwi Marwoto)
Solo, (Antaranews Jateng) - Aplikasi media sosial (Medsos) "Oorth" yang diciptakan asli anak Indonesia baru beroperasi sejak 7 Oktober 2017 kini mulai mencuat siap bersaing dan menggeser dominasi Facebook.
"Oorth dibuat untuk merangkul seluruh eleman masyarakat dunia berawal dari Indonesia sebagai negara kelahirannya kini mulai diminati banyak `user`, baik dari Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat," kata Chief Executive Officer (CEO) Oorth Krishna Adityangga, di Solo, Jateng, Rabu.
Krishna Adityangga mengatakan aplikasi Sosmed Oorth berjalan sekitar tiga bulan langsung mendapatkan tempat di hati para pengguna internet. Hal ini, terbukti sejak diluncurkan Oorth itu, jumlah sudah mencapai lebih dari 20.000 user aktif.
Menurut Krishna Adityangga nama Oorth diambil sesuai filosofi awan oort yang melingkupi tata surya beserta seluruh hal ada di dalamnya. Filosofi ini, membawa Oorth menjadi sebuah aplikasi yang diyakini mampu merangkul seluruh elemen masyarakat dunia.
"Oorth yang memiliki pengguna aktif rata-rata sebesar 5.977 per hari. Untuk ukuran Medsos yang barus berjalan hampir tiga bulan ini, merupakan hal yang luar biasa," tutur Krishna yang juga salah satu penginisiasi aplikasi Oorth.
Menurut dia, Oorth terhitung per 28 Desember 2017 telah diunduh sebanyak 11.217 kali hingga1 Januari 2018. Penambahan user yang signifikan itu, tidak lepas dari isu pentingnya penggunaan produk karya abnak bangsa, produk pribumi, dan pemboikotan produk pendukung Israel.
Bahkan, Oorth sempat mengalami "down" dan menjadikan banyak "bug" (kerusakan) dirasakan oleh pengguna. Hal ini terjadi karena banyaknya user yang mendaftar masuk ke Oorth sehingga sempat melambat kinerjanya.
"Saya dan seluruh tim Oorth minta maaf atas kondisi sempat melambatnya akses itu, karena penambahan user hingga 2.465," ucapnya.
Oleh karena itu, tim Oorth langsung bergerak membenahi keadaan dan imbasnya kepada user jadi merasakan kelambatan proses penggunaan Oorth dan bug. Pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan membuka dan mengembangkan aplikasi tersebut.
"Kami berharap peningkatan jumlah user tidak akan mengganggu kinerja dari aplikasi ini," ujarnya, berharap.
Bahkan, Oorth menargetkan tidak sampai setahun ke depan, dapat menggeser dominasi Facebook di Indonesia. Dengan banyaknya peminat, mungkin tidak hingga setahun bisa menggeser Facebook.
Chief Technology Officer (CTO) Oorth Dhanny Ardiansyah mengatakan banyaknya fitur unggulan Oorth yang tidak dimiliki oleh Medsos lain termasuk Facebook, yakni komunitas yang ada di Oorth. Hal itu, hingga sekarang sudah ada lebih kurang 2.000 komunitas di Oorth.
Menurut Dhanny ada komunitas dari dalam negeri dan luar negeri. Dengan adanya berbagai komunitas ini, anggota dapat berkomunikasi dan juga melakukan berbagai kegiatan. Termasuk melakukan donasi atau kegiatan amal.
"Oorth dibuat untuk merangkul seluruh eleman masyarakat dunia berawal dari Indonesia sebagai negara kelahirannya kini mulai diminati banyak `user`, baik dari Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Amerika Serikat," kata Chief Executive Officer (CEO) Oorth Krishna Adityangga, di Solo, Jateng, Rabu.
Krishna Adityangga mengatakan aplikasi Sosmed Oorth berjalan sekitar tiga bulan langsung mendapatkan tempat di hati para pengguna internet. Hal ini, terbukti sejak diluncurkan Oorth itu, jumlah sudah mencapai lebih dari 20.000 user aktif.
Menurut Krishna Adityangga nama Oorth diambil sesuai filosofi awan oort yang melingkupi tata surya beserta seluruh hal ada di dalamnya. Filosofi ini, membawa Oorth menjadi sebuah aplikasi yang diyakini mampu merangkul seluruh elemen masyarakat dunia.
"Oorth yang memiliki pengguna aktif rata-rata sebesar 5.977 per hari. Untuk ukuran Medsos yang barus berjalan hampir tiga bulan ini, merupakan hal yang luar biasa," tutur Krishna yang juga salah satu penginisiasi aplikasi Oorth.
Menurut dia, Oorth terhitung per 28 Desember 2017 telah diunduh sebanyak 11.217 kali hingga1 Januari 2018. Penambahan user yang signifikan itu, tidak lepas dari isu pentingnya penggunaan produk karya abnak bangsa, produk pribumi, dan pemboikotan produk pendukung Israel.
Bahkan, Oorth sempat mengalami "down" dan menjadikan banyak "bug" (kerusakan) dirasakan oleh pengguna. Hal ini terjadi karena banyaknya user yang mendaftar masuk ke Oorth sehingga sempat melambat kinerjanya.
"Saya dan seluruh tim Oorth minta maaf atas kondisi sempat melambatnya akses itu, karena penambahan user hingga 2.465," ucapnya.
Oleh karena itu, tim Oorth langsung bergerak membenahi keadaan dan imbasnya kepada user jadi merasakan kelambatan proses penggunaan Oorth dan bug. Pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan membuka dan mengembangkan aplikasi tersebut.
"Kami berharap peningkatan jumlah user tidak akan mengganggu kinerja dari aplikasi ini," ujarnya, berharap.
Bahkan, Oorth menargetkan tidak sampai setahun ke depan, dapat menggeser dominasi Facebook di Indonesia. Dengan banyaknya peminat, mungkin tidak hingga setahun bisa menggeser Facebook.
Chief Technology Officer (CTO) Oorth Dhanny Ardiansyah mengatakan banyaknya fitur unggulan Oorth yang tidak dimiliki oleh Medsos lain termasuk Facebook, yakni komunitas yang ada di Oorth. Hal itu, hingga sekarang sudah ada lebih kurang 2.000 komunitas di Oorth.
Menurut Dhanny ada komunitas dari dalam negeri dan luar negeri. Dengan adanya berbagai komunitas ini, anggota dapat berkomunikasi dan juga melakukan berbagai kegiatan. Termasuk melakukan donasi atau kegiatan amal.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Presiden Jokowi sebut solusi polusi Jakarta dengan geser beban ibu kota ke IKN
07 August 2023 14:37 WIB, 2023
Ganjar izinkan kades geser bantuan pemprov untuk tangani kemiskinan ekstrem
25 January 2023 21:52 WIB, 2023
Terpopuler - IT
Lihat Juga
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB