Perempuan yang akrab dipanggil Caca itu akan bersaing dengan Yu Aoi (Birds Without Names), Sylvia Chang (Love Education), Kim Min-hee (The Day After) dan Zhou Dongyu (This Is Not What I Expected).
“Saya merasa terhormat menjadi nominasi untuk perhagaan ini bersama talen-talen terbaik di Asia.” Kata Marsha Timothy dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Asian Film Awards diselenggarakan setiap tahun sejak 2007 oleh Hong Kong International Film Festival Society untuk merayakan bakat-bakat terbaik dari para profesional industri film Asia.
Ajang ini akan kembali digelar pada Maret mendatang di Makau.
Pada tahun 2012, sineas Indonesia membawa pulang piala dalam ajang itu untuk pertama kalinya, melalui aktor Donny Damara yang menyabet penghargaan aktor terbaik melalui film Lovely Man.
Sutradara film tersebut, Teddy Soeriaatmadja bahkan masuk dalam nominasi di kategori Sutradara Terbaik.
Pada 2014, film What They Don't Talk About When They Talk About Love karya sutradara Mouly Surya masuk di beberapa nominasi, diikuti film Marlina untuk tahun ini.
Film Marlina juga mendapat nominasi untuk kategori sinematografi terbaik (Yunus Pasolang), desain produksi terbaik (Frans Paat) dan tata suara terbaik (Khikmawan Santosa).
Film ini sebelumnya sempat diputar di Festival Film Cannes (Mei 2017), Melbourne International Film Festival (Agustus 2017), Toronto International Film Festival (September 2017), Sitges International Film Festival dan Busan International Film Festival (Oktober 2017).
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak bercerita tentang sekawanan perampok mendatangi rumah seorang janda bernama Marlina (Marsha Timothy). Mereka mengancam nyawa, harta dan juga kehormatan Marlina dihadapan suaminya yang sudah berbentuk mumi, duduk di pojok ruangan.
Keesokan harinya dalam sebuah perjalanan demi mencari keadilan dan penebusan, Marlina membawa kepala dari bos perampok, Markus (Egi Fedly), yang ia penggal tadi malam. Marlina kemudian bertemu Novi (Dea Panendra) yang menunggu kelahiran bayinya dan Franz (Yoga Pratama) yang menginginkan kepala Markus kembali. Markus yang tak berkepala juga berjalan menguntit Marlina. (Editor Fitri Supratiwi).