Pergerakan MICE Solo tarik perhatian hotel
Senin, 15 Januari 2018 18:45 WIB
Salah satu kamar yang disediakan di Pop Hotel Solo. (Foto: Aris Wasita)
Solo (Antaranews Jateng) - Pergerakan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) atau pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran di Kota Solo menarik perhatian hotel budget atau tarif terjangkau Pop Hotel untuk melakukan ekspansi di Solo.
"Kami melihat Solo ini jelas berkembang, makanya kami ingin buat combo hotel di Solo," kata General Manager Harris-Pop Hotel and Conventions Yudi Alamsyah di sela soft opening Pop Hotel di Solo, Senin.
Ia mengatakan nantinya selain Pop Hotel akan ada lagi Harris Hotel yang memiliki pangsa pasar lebih tinggi. Keduanya, dikatakannya, akan memberikan pilihan kepada masyarakat Solo yang ingin melakukan kegiatan baik itu MICE maupun berlibur.
Mengenai target okupansi khususnya di Pop Hotel, pihaknya menyatakan tidak ingin terlalu optimistis maupun pesimistis. Menurut dia, di tahun awal ini target okupansinya di angka 55 persen.
"Artinya, dari 189 kamar yang kami sediakan, paling tidak terisi 100 kamar di antaranya," katanya.
Terkait dengan pembukaan hotel baru di Kota Solo tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surakarta Abdullah Soewarno mengatakan sangat menyambut baik.
"Mengenai perkembangan hotel di Kota Solo saya kira pengusaha tidak bodoh, mereka menanamkan uang karena melihat peluang. Dengan banyaknya pesaing akan meningkatkan pelayanan dan profesionalisme dari masing-masing hotel," katanya.
Menurut dia, promosi merupakan tantangan yang harus dihadapi ke depan. Ia mengatakan mengenai hal itu saat ini para General Manager Hotel banyak melakukan sinergi untuk mengoptimalkan okupansi di hotelnya masing-masing.
"Misalnya di hotel ini penuh, akan ditelponkan hotel lain. Nanti tamu akan dijemput dengan menggunakan kendaraan hotel sehingga lebih aman dan nyaman. Itu salah satu sinergi yang kami lakukan," katanya.
"Kami melihat Solo ini jelas berkembang, makanya kami ingin buat combo hotel di Solo," kata General Manager Harris-Pop Hotel and Conventions Yudi Alamsyah di sela soft opening Pop Hotel di Solo, Senin.
Ia mengatakan nantinya selain Pop Hotel akan ada lagi Harris Hotel yang memiliki pangsa pasar lebih tinggi. Keduanya, dikatakannya, akan memberikan pilihan kepada masyarakat Solo yang ingin melakukan kegiatan baik itu MICE maupun berlibur.
Mengenai target okupansi khususnya di Pop Hotel, pihaknya menyatakan tidak ingin terlalu optimistis maupun pesimistis. Menurut dia, di tahun awal ini target okupansinya di angka 55 persen.
"Artinya, dari 189 kamar yang kami sediakan, paling tidak terisi 100 kamar di antaranya," katanya.
Terkait dengan pembukaan hotel baru di Kota Solo tersebut, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surakarta Abdullah Soewarno mengatakan sangat menyambut baik.
"Mengenai perkembangan hotel di Kota Solo saya kira pengusaha tidak bodoh, mereka menanamkan uang karena melihat peluang. Dengan banyaknya pesaing akan meningkatkan pelayanan dan profesionalisme dari masing-masing hotel," katanya.
Menurut dia, promosi merupakan tantangan yang harus dihadapi ke depan. Ia mengatakan mengenai hal itu saat ini para General Manager Hotel banyak melakukan sinergi untuk mengoptimalkan okupansi di hotelnya masing-masing.
"Misalnya di hotel ini penuh, akan ditelponkan hotel lain. Nanti tamu akan dijemput dengan menggunakan kendaraan hotel sehingga lebih aman dan nyaman. Itu salah satu sinergi yang kami lakukan," katanya.
Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Government to expand 2021 budget deficit to 5.2 percent of GDP, Finance Minister
28 July 2020 16:32 WIB, 2020
BAKN Disarankan Lakukan Pengawasan Akuntabilitas Perencanaan Budget
14 December 2012 12:46 WIB, 2012
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB