Jakarta (Antaranews Jateng) - Laman harian terkemuka Irlandia, Irish Times, memiliki cara bagaimana mengenang salah seorang musisi dari salah satu grup musik terbesar negeri itu, Cranberries, yang terkenal sejagat yang pamornya hanya kalah oleh band legendaris U2.

Dalam satu storinya pada lamannya hari ini, The Irish Times merilis kembali wawancara dengan sang musisi ikonik bersuara khas bernama Dolores O'Riordan yang spektrum pengaruhnya tidak hanya mencapai Inggris Raya tetapi juga dunia, termasuk musisi-musisi Indonesia.

Irish Times mengungkapkan bagaimana Dolores membuat hit terbesarnya, "Linger", besama awak Cranberries lainnya, dan berikut testimoni Dolores yang meninggal dunia mendadak di Irlandia, Senin sore waktu setempat.

"Band-band di Limerick hanya bisa daur ulang, sehingga saat aku berjumpa dengan grup bernama The Cranberry Saw Us ini, aku seketika tertarik: mereka ingin menuliskan lagunya sendiri. Mereka sungguh tak bisa mencipta lagi, padahal itu adalah bagian dari pesona mereka."

"Noel Hogan, gitaris mereka, pernah membuat chord-nya sendiri, kadang-kadang hanya dengan satu jari. "Linger" adalah lagu pertama yang kami tulis. Awalnya, hanya berbentuk kunci nada, tanpa melodi, tanpa lirik."

"Aku membawa pulang rekamannya dan datang kembali sudah dengan bait (verse) dan chorus (inti pesan sebuah lagu). Aku menulis soal ditolak. Aku tak pernah membayangkan lagu itu bakal menjadi lagu besar."

"Lagu itu diilhami oleh sebuah malam yang aku lewati di satu kelab bernama Madonna’s. Seorang pria mengajakku berdansa dan aku akui pria ini ganteng. Sampai kemudian, aku selalu menganggap memasukkan lidah ke mulut orang itu menjijikkan, tetapi saat pria ini memberi aku ciuman pertama yang tepat, aku malah merasa harus membiarkan ciuman itu lama-lama."

"Aku tak sabar untuk bertemu kembali dengan dia. Tetapi pada dansa berikutnya, dia cuma melewatiku dan malah mengajak temanku berdansa. Hatiku hancur. Semua orang menyaksikan aku dicampakkan, di disko itu. Segalanya menjadi begitu dramatis saat kita berusia 17 tahun, sampai aku pun menumpahkannya dalam bentuk lagu."  (Editor : Jafar M Sidik).