Album ini bermaterikan delapan lagu yang terinspirasi dari kejadian sehari-hari di sekitar masyarakat. Seperti dalam lagu "Antri Yuk!" yang menggambarkan kondisi jalanan ibu kota yang padat. Bahkan, NonaRia juga membuat lagu berjudul "Sayur Labu" yang menggambarkan betapa nikmatnya masakan khas Indonesia.
"Kita berusaha mengangkat tema sehari-hari. Liriknya juga bahasa sehari-hari. Mungkin yang orang lain pikir hal kecil, tapi buat kita bisa jadi karya," ucap Nanin dalam jumpa pers peluncuran album NonaRia di kawasan Kemang, Jakarta, Jumat (26/1).
Nuansa retro sangat kental dalam tubuh NonaRia. Mulai dari gaya busana hingga aransemen musik yang disajikan bernuansa musik klasik Indonesia era 50-60an. Seperti namanya, para pendengar pun akan terbawa ceria oleh lantunan musik bergaya retro yang dimainkan NonaRia.
"Tentunya ada terinspirasi dari grup zaman dulu yang kita lihat. Rata-rata punya keseragaman. Banyak yang pakai bajunya satu tema. Kita mau angkat itu juga. Kebetulan untuk grup di sini masih agak jarang," sambung Nanin.
Beberapa nama musisi pendukung juga terlibat dalam pengerjaan album perdana NonaRia. Mereka adalah Maha Nimrod Purba dan Ahot Fenderico yang bermain kontrabas. Serta sumbangan suara dari Junior Soemantri di lagu berjudul "Sebusur Pelangi".
CD album dari NonaRia bisa didapatkan mulai tanggal 26 Januari 2018 di toko-toko musik yang didistribusikan oleh Demajors Independent Music Industry (DIMI) di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk versi digital album ini bisa didapatkan seminggu setelah rilisan fisiknya beredar.(Editor : Maria Cicilia Galuh).