Perjalanan KA 222 Serayu terganggu akibat longsoran
Selasa, 30 Januari 2018 20:38 WIB
Sejumlah pekerja proyek jalur rel ganda dan petugas PT KAI Daop 5 Purwokerto melakukan penanganan pascalongsoran batu di KM 361+100 antara Stasiun Notog dan Stasiun Kebasen, Kabupaten Banyumas, Selasa (30/1/2018). (Foto: Dok. PT KAI Daop 5 Purwokerto) (Foto: Dok. PT KAI Daop 5 Purwokerto/)
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Perjalanan Kereta Api 222 Serayu relasi Purwokerto-Kroya-Kiaracondong-Pasarsenen mengalami gangguan akibat adanya longsoran di KM 361+100 antara Stasiun Notog dan Stasiun Kebasen, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.
"Gangguan tersebut terjadi pada pukul 16.42 WIB karena di KM 361+100, masuk Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, terdapat material longsoran berupa batu," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa petang.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, KA 222 Serayu berhenti luar biasa di Stasiun Notog untuk menunggu hingga petak jalan dinyatakan dapat dilalui dengan aman.
Ia mengatakan saat ini petak jalan antara Stasiun Notog dan Stasiun Kebasen telah dapat dilalui kereta api.
Akan tetapi, lanjut dia, kecepatan kereta api yang melintas di petak jalan tersebut dibatasi maksimal 5 kilometer per jam.
Lebih lanjut, dia mengakui material longsoran berupa batu itu berasal dari bukit yang sedang dikepras untuk keperluan proyek pembangunan jalur rel ganda Purwokerto-Kroya.
"Batu itu diduga terlepas dari tanah yang mengikatnya akibat adanya rembesan air hingga akhirnya longsor," katanya.
Menurut dia, sebagian besar material longsoran tersebut tertahan oleh pagar pengaman jalur rel yang dipasang di bawah bukit yang sedang dikepras.
"Gangguan tersebut terjadi pada pukul 16.42 WIB karena di KM 361+100, masuk Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, terdapat material longsoran berupa batu," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa petang.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, KA 222 Serayu berhenti luar biasa di Stasiun Notog untuk menunggu hingga petak jalan dinyatakan dapat dilalui dengan aman.
Ia mengatakan saat ini petak jalan antara Stasiun Notog dan Stasiun Kebasen telah dapat dilalui kereta api.
Akan tetapi, lanjut dia, kecepatan kereta api yang melintas di petak jalan tersebut dibatasi maksimal 5 kilometer per jam.
Lebih lanjut, dia mengakui material longsoran berupa batu itu berasal dari bukit yang sedang dikepras untuk keperluan proyek pembangunan jalur rel ganda Purwokerto-Kroya.
"Batu itu diduga terlepas dari tanah yang mengikatnya akibat adanya rembesan air hingga akhirnya longsor," katanya.
Menurut dia, sebagian besar material longsoran tersebut tertahan oleh pagar pengaman jalur rel yang dipasang di bawah bukit yang sedang dikepras.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tejo letakkan batu pertama pembangunan kembali Masjid At-Taubah Lapas Semarang
19 January 2024 18:22 WIB