Solo (Antaranews Jateng) - Sejumlah toko dan apotik di Kota Solo sudah menarik suplemen tulang bermerek Viostin DS sejak sebulan lalu menyusul pemberitaan mengenai kandungan babi di suplemen tersebut. 

Pantauan di lapangan, di Solo, Jumat, salah satu toko modern baik itu Alfamart maupun Indomaret sudah tidak terdapat suplemen tersebut.

"Sudah ditarik oleh kantor pusat sejak satu bulan yang lalu, jadi kemarin ramai-ramai pemberitaan itu kami sudah tidak jual," kata Kepala Toko Alfamart Monginsidi, Solo, Sriyono.

Ia mengatakan sebelum ditarik, penjualan suplemen tersebut cukup bagus. Dalam satu hari, pihaknya menyetok sebanyak 4 strip.

"Kemarin saat ditarik masih ada 2 strip. Hampir setiap hari memang selalu ada yang beli," katanya.

Begitu juga di apotik, dua obat yang diberitakan mengandung DNA babi, yaitu Viostin DS dan Enzyplex sudah tidak tersedia. Petugas Apotik Gunung Jati, Surakarta, Supri, mengatakan pada awal dikeluarkannya produk tersebut penjualan cukup banyak.

"Khususnya untuk Viostin DS hampir setiap hari selalu ada yang beli, tetapi semenjak ada produk suplemen merek Welmov, konsumen beralih ke itu. Harganya lebih murah, isinya sama," katanya.

Ia mengatakan jika Viostin DS harganya di kisaran Rp32.000/strip, untuk Welmov harganya Rp16.500/strip.

Sementara itu, pantauan di Apotik Watson suplemen tersebut juga sudah tidak tersedia. Salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya mengatakan penarikan produk Viostin DS baru dilakukan kemarin.

"Kemarin saat ditarik produknya tinggal 1. Di sini kami jual dengan harga Rp41.500/strip," katanya.

Sebelumnya, melalui keterangan resminya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan berdasarkan hasil pengawasan melalui pengambilan contoh dan pengujian terhadap parameter DNA babi, ditemukan bahwa dua produk tersebut terbukti positif mengandung DNA babi.

Terkait hal itu, Badan POM RI telah menginstruksikan PT Pharos Indonesia sebagai produsen Viostin DS dan PT Medifarma Laboratories sebagai produsen Enzyplex untuk menghentikan produksi dua produk tersebut dan menarik seluruh produk yang sudah tersebar di pasaran.