Pahlawan betulan bintangi film baru Clint Eastwood
Jumat, 9 Februari 2018 12:03 WIB
Clint Eastwood (kedua dari kanan) berpose bersama pemeran (ki-ka) Jenna Fischer, Alek Skarlatos, Spencer Stone dan Anthony Sadler di penayangan perdana "The 15:17 to Paris" di Burbank, California, AS pada 5 Februari 2018. (REUTERS/Mario Anzuoni)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Pada 2015, mereka diberi penghargaan sebagai pahlawan oleh Presiden Barack Obama dan diberi penghargaan tertinggi di Prancis.
Pekan ini, tiga teman masa kecil berkebangsaan AS yang berhasil mengalahkan seorang pria yang memegang senapan dan pisau di kereta penumpang tujuan Paris membintangi film Clint Eastwood yang berkisah tentang serangan itu.
Spencer Stone, Anthony Sadler dan Alek Skarlatos dari Sacramento, California memerankan diri mereka sendiri dalam film "The 15:17 to Paris" yang dibuka di bioskop AS pada Jumat.
Setelah bertemu dengan tiga pria itu ketika mereka berusia 20-an di sebuah acara penghargaan, Eastwood memutuskan untuk membuat film, tapi ketimbang memakai aktor, sutradara peraih Oscar itu meminta mereka sendiri untuk memerankannya.
"Tiga pekan sebelum pengambilan gambar, dia bilang 'Kalian mau mengerjakannya sendiri?' dan kami jawab 'Apa? Filmnya dimulai dalam tiga pekan dan kami tidak pernah ikut kelas akting,'" kata Sadler seperti dilansir Reuters.
"(Eastwood) bilang 'Jangan khawatir. Kita lakukan saja.' Jadi dia membuatnya sederhana dan bilang 'Jadilah diri sendiri dan kami akan merekamnya'," imbuh dia.
Tiro itu berada di kereta dari Amsterdam ke Paris saat berlibur ke Eropa pada 21 Agustus 2015 saat seorang militan menembak penumpang.
Mereka membantu melumpuhkan si penyerang, dan Stone menyumbat luka seorang penumpang dengan jari-jarinya setelah dia juga ikut diserang. Dua penumpang lain terluka dan si penyerang ditangkap saat kereta berhenti.
Stone senang film ini juga menghormati orang lain yang ikut beraksi. Dalam film, banyak penumpang yang menaiki kereta itu saat kejadian juga yang ikut berakting.
"Sering kali sebuah cerita memperlihatkan bahwa hanya kita yang berbuat sesuatu," kata dia. "Sungguh bagus ketika mereka juga dihargai atas apa yang mereka lakukan karena itulah yang kita semua ingin lakukan tapi kita hanya tidak tahu bagaimana caranya.
"Kita hanya ingin melakukan hal yang benar dan saya pikir kami berhasil," tambah Stone.
Skarlatos mengatakan pengambilan gambar untuk film "membantu kami menutup sebuah bab dalam hidup dan kembali melangkah ke depan."
Namun trio itu juga berharap ada pintu lain yang terbuka.
"Semoga ini jadi jalan untuk karir akting bagi kami bertiga," kata Sadler.
"Kami semua berusaha untuk masuk dunia akting. Kami ingin menjadi aktor dan dia (Eastwood) memberi kami kepercayaan diri untuk melakukannya."
Pekan ini, tiga teman masa kecil berkebangsaan AS yang berhasil mengalahkan seorang pria yang memegang senapan dan pisau di kereta penumpang tujuan Paris membintangi film Clint Eastwood yang berkisah tentang serangan itu.
Spencer Stone, Anthony Sadler dan Alek Skarlatos dari Sacramento, California memerankan diri mereka sendiri dalam film "The 15:17 to Paris" yang dibuka di bioskop AS pada Jumat.
Setelah bertemu dengan tiga pria itu ketika mereka berusia 20-an di sebuah acara penghargaan, Eastwood memutuskan untuk membuat film, tapi ketimbang memakai aktor, sutradara peraih Oscar itu meminta mereka sendiri untuk memerankannya.
"Tiga pekan sebelum pengambilan gambar, dia bilang 'Kalian mau mengerjakannya sendiri?' dan kami jawab 'Apa? Filmnya dimulai dalam tiga pekan dan kami tidak pernah ikut kelas akting,'" kata Sadler seperti dilansir Reuters.
"(Eastwood) bilang 'Jangan khawatir. Kita lakukan saja.' Jadi dia membuatnya sederhana dan bilang 'Jadilah diri sendiri dan kami akan merekamnya'," imbuh dia.
Tiro itu berada di kereta dari Amsterdam ke Paris saat berlibur ke Eropa pada 21 Agustus 2015 saat seorang militan menembak penumpang.
Mereka membantu melumpuhkan si penyerang, dan Stone menyumbat luka seorang penumpang dengan jari-jarinya setelah dia juga ikut diserang. Dua penumpang lain terluka dan si penyerang ditangkap saat kereta berhenti.
Stone senang film ini juga menghormati orang lain yang ikut beraksi. Dalam film, banyak penumpang yang menaiki kereta itu saat kejadian juga yang ikut berakting.
"Sering kali sebuah cerita memperlihatkan bahwa hanya kita yang berbuat sesuatu," kata dia. "Sungguh bagus ketika mereka juga dihargai atas apa yang mereka lakukan karena itulah yang kita semua ingin lakukan tapi kita hanya tidak tahu bagaimana caranya.
"Kita hanya ingin melakukan hal yang benar dan saya pikir kami berhasil," tambah Stone.
Skarlatos mengatakan pengambilan gambar untuk film "membantu kami menutup sebuah bab dalam hidup dan kembali melangkah ke depan."
Namun trio itu juga berharap ada pintu lain yang terbuka.
"Semoga ini jadi jalan untuk karir akting bagi kami bertiga," kata Sadler.
"Kami semua berusaha untuk masuk dunia akting. Kami ingin menjadi aktor dan dia (Eastwood) memberi kami kepercayaan diri untuk melakukannya."
Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hajriyanto Mendorong Kedua Kubu Kompromi Mumpung Golkar Belum Pecah Betulan
28 November 2014 13:43 WIB, 2014