Konsul Jenderal RI Johor Bahru sambangi Kendal
Kamis, 29 Maret 2018 11:41 WIB
Bupati Kendal dr. Mirna Annisa, MSi bersama Konsul Jenderal RI Johor Bahru Malaysia Haris Nugroho di Kendal, Selasa (20/3). (Foto: Diskominfo Kendal)
Kendal (Antaranews Jateng) - Potensi pariwisata Kabupaten Kendal menjadi fokus perbincangan Bupati Kendal dr. Mirna Annisa, MSi dengan Konsul Jenderal RI Johor Bahru Malaysia, Haris Nugroho, beserta rombongan saat bersilaturahim ke Kabupaten Kendal, Selasa (20/3).
Delegasi Konjen diterima di ruang kerja Bupati. Mereka terdiri atas Pelaksana Fungsi Konsuler, staf fungsi Konsuler, staf teknis Konsul, serta dua pendamping dari Universitas Semarang.
Selain sektor pariwisata, Bupati Mirna juga memaparkan kondisi daerah dan beberapa sektor yang menarik perhatian, yakni sektor industri, perkebunan, pertanian, dan potensi lain.
Kabupaten Kendal, menurut Bupati Mirna, memiliki wilayah daratan pantai yang saat ini dan masa mendatang akan terus dikembangkan sebagai kawasan pariwisata dan industri. Sementara itu, wilayah atas merupakan daerah pegunungan yang memiliki potensi bagi pengembangan perkebunan, peternakan, pertanian, dan lainnya.
Kawasan atas Kendal, antara lain, mampu menghasilkan kopi, teh, jambu, dan ayam petelur. Produk teh Kendal telah diekspor ke Jepang. Dimikian juga buah jambu Getas Merah kini telah dikembangkan menjadi aneka produk dan telah diadakan nota kesepahaman (MoU) pengolahan menjadi barang jadi dengan para investor.
Potensi-potensi lain dapat menjadi bahan ekspose bagi investor Malaysia.
Khusus mengenai Kawasan Industri Kendal, Konsul Jenderal RI Johor Bahru yang membawahkan empat negeri yaitu Negeri Pahang, Johor, Sembilan, dan Negeri Malaka itu meminta banyak penjelasan secara panjang lebar. Peluang-peluang investasi dan kerja sama lain di Kendal menjadi bahan rekomendasi yang akan disampaikan kepada investor Malaysia yang telah menunggu.
Menurut Haris Nugroho, keuanggulan Kendal tidak hanya upah pekerja yang kompetitif, tetapi juga kondisi daerah yang kondusif dan komitmen pimpinan daerah, juga menarik perhatian investor. Untuk itu, usai bertemu Bupati Mirna, pihaknya dan seluruh rombongan akan melihat langsung ke lokasi Kawasan Industri Kendal ( KIK ).
Selain untuk menjajaki dan mencari peluang-peluang investasi bagi investor Malaysia, KJRI Johor Bahru Malaysia juga mengemban misi perlindungan tenaga kerja Indonesia, khususnya dari Kabupaten Kendal.
"Banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan yang menimpa tenaga kerja Indonesia di luar negeri membutuhkan perhatian," katanya.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Universitas Semarang (USM) menyusun program pembekalan TKI agar mereka memiliki persiapan dan pengetahuan yang cukup.
Untuk mewujudkan kerja sama tersebut, dalam ajang silaturahim tersebut juga diagendakan penanda-tanganan (MOU) dengan pihak kampus dan mengunjungi Kantor BP3TKI Jawa Tengah di Semarang. (ksm )
Delegasi Konjen diterima di ruang kerja Bupati. Mereka terdiri atas Pelaksana Fungsi Konsuler, staf fungsi Konsuler, staf teknis Konsul, serta dua pendamping dari Universitas Semarang.
Selain sektor pariwisata, Bupati Mirna juga memaparkan kondisi daerah dan beberapa sektor yang menarik perhatian, yakni sektor industri, perkebunan, pertanian, dan potensi lain.
Kabupaten Kendal, menurut Bupati Mirna, memiliki wilayah daratan pantai yang saat ini dan masa mendatang akan terus dikembangkan sebagai kawasan pariwisata dan industri. Sementara itu, wilayah atas merupakan daerah pegunungan yang memiliki potensi bagi pengembangan perkebunan, peternakan, pertanian, dan lainnya.
Kawasan atas Kendal, antara lain, mampu menghasilkan kopi, teh, jambu, dan ayam petelur. Produk teh Kendal telah diekspor ke Jepang. Dimikian juga buah jambu Getas Merah kini telah dikembangkan menjadi aneka produk dan telah diadakan nota kesepahaman (MoU) pengolahan menjadi barang jadi dengan para investor.
Potensi-potensi lain dapat menjadi bahan ekspose bagi investor Malaysia.
Khusus mengenai Kawasan Industri Kendal, Konsul Jenderal RI Johor Bahru yang membawahkan empat negeri yaitu Negeri Pahang, Johor, Sembilan, dan Negeri Malaka itu meminta banyak penjelasan secara panjang lebar. Peluang-peluang investasi dan kerja sama lain di Kendal menjadi bahan rekomendasi yang akan disampaikan kepada investor Malaysia yang telah menunggu.
Menurut Haris Nugroho, keuanggulan Kendal tidak hanya upah pekerja yang kompetitif, tetapi juga kondisi daerah yang kondusif dan komitmen pimpinan daerah, juga menarik perhatian investor. Untuk itu, usai bertemu Bupati Mirna, pihaknya dan seluruh rombongan akan melihat langsung ke lokasi Kawasan Industri Kendal ( KIK ).
Selain untuk menjajaki dan mencari peluang-peluang investasi bagi investor Malaysia, KJRI Johor Bahru Malaysia juga mengemban misi perlindungan tenaga kerja Indonesia, khususnya dari Kabupaten Kendal.
"Banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan yang menimpa tenaga kerja Indonesia di luar negeri membutuhkan perhatian," katanya.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Universitas Semarang (USM) menyusun program pembekalan TKI agar mereka memiliki persiapan dan pengetahuan yang cukup.
Untuk mewujudkan kerja sama tersebut, dalam ajang silaturahim tersebut juga diagendakan penanda-tanganan (MOU) dengan pihak kampus dan mengunjungi Kantor BP3TKI Jawa Tengah di Semarang. (ksm )
Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Malaysia wajibkan refund untuk maskapai yang suka delay, bagaimana Indonesia?
29 August 2024 15:27 WIB