Puluhan peserta ramaikan lomba sketsa Menara Kudus
Kamis, 5 April 2018 21:43 WIB
Seorang peserta lomba sketsa yang diselenggarakan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) rangka memperingati Hari Jadi Ke-469 Masjid Al Aqsha atau Masjid Menara Kudus di aula kompleks Menara Kudus, Kamis (5/4). (Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (Antaranews Jateng) - Puluhan pelajar tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meramaikan lomba sketsa dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-469 Masjid Al Aqsha atau Masjid Menara Kudus, Kamis.
Menurut koordinator lomba yang diselenggarakan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) itu, A Wildan Hakiki, lomba diikuti sebanyak 50 peserta.
"Peserta tidak hanya dari Kudus, melainkan ada yang berasal dari Kabupaten Demak, Jepara, Pati, dan Purwodadi," ujarnya.
Sebelum lomba dilaksanakan, lanjut Wildan, para peserta terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dengan cara workshop sketsa oleh tiga dewan juri.
Lomba sketsa dengan tema "warisan leluhur", kata dia, bertujuan mengenalkan warisan budaya, khususnya tentang sejarah Menara Kudus bagi kalangan usia pelajar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Bahkan, kata dia, tidak jarang pelajar era sekarang justru lebih mengetahui sejarah di luar daerah daripada sejarah di kotanya sendiri.
Tim juri terdiri atas Eko Haryanto yang merupakan dosen seni rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Indarto Agung Sukomono pemenang Indonesia Art Award 2015, serta Winanto Agung yang merupakan seniman Kudus.
Peserta bebas menentukan objek yang dipilih untuk kemudian dituangkan dalam sketsa melalui media kertas yang disediakan panitia.
Alat gambar yang diizinkan, meliputi drawing pen hitam, tinta cina, spidol, konte, arang, dan tatakan.
Masing-masing peserta juga diizinkan membuat tiga sketsa, tetapi yang diajukan untuk dinilai juri hanya satu sketsa.
Sementara kriteria pemenang lomba di antaranya harus memenuhi syarat karakter goresan dan artistik.
Pemenang lomba sketsa adalah Rizal Kuzaini Maulana yang merupakan siswa MA Al Maarif Jepara yang mendokumentasikan lanskap masjid, lengkap beserta hiruk pikuk orang yang ada di tempat tersebut.
Menurut koordinator lomba yang diselenggarakan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) itu, A Wildan Hakiki, lomba diikuti sebanyak 50 peserta.
"Peserta tidak hanya dari Kudus, melainkan ada yang berasal dari Kabupaten Demak, Jepara, Pati, dan Purwodadi," ujarnya.
Sebelum lomba dilaksanakan, lanjut Wildan, para peserta terlebih dahulu mendapatkan pelatihan dengan cara workshop sketsa oleh tiga dewan juri.
Lomba sketsa dengan tema "warisan leluhur", kata dia, bertujuan mengenalkan warisan budaya, khususnya tentang sejarah Menara Kudus bagi kalangan usia pelajar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Bahkan, kata dia, tidak jarang pelajar era sekarang justru lebih mengetahui sejarah di luar daerah daripada sejarah di kotanya sendiri.
Tim juri terdiri atas Eko Haryanto yang merupakan dosen seni rupa Universitas Negeri Semarang (Unnes), Indarto Agung Sukomono pemenang Indonesia Art Award 2015, serta Winanto Agung yang merupakan seniman Kudus.
Peserta bebas menentukan objek yang dipilih untuk kemudian dituangkan dalam sketsa melalui media kertas yang disediakan panitia.
Alat gambar yang diizinkan, meliputi drawing pen hitam, tinta cina, spidol, konte, arang, dan tatakan.
Masing-masing peserta juga diizinkan membuat tiga sketsa, tetapi yang diajukan untuk dinilai juri hanya satu sketsa.
Sementara kriteria pemenang lomba di antaranya harus memenuhi syarat karakter goresan dan artistik.
Pemenang lomba sketsa adalah Rizal Kuzaini Maulana yang merupakan siswa MA Al Maarif Jepara yang mendokumentasikan lanskap masjid, lengkap beserta hiruk pikuk orang yang ada di tempat tersebut.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Buku sketsa kostum "Star Wars" diperkirakan terjual lebih dari 100.000 pounds
07 December 2018 10:56 WIB, 2018