Tripoli (Antaranews Jateng) - Libya berharap kunjungan tiga hari delegasi FIFA akan mengarah permintaan pada pencabutan skors menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola internasional di negara yang dilanda perselisihan itu.

Delegasi akan menyaksikan pertandingan divisi pertama di Tripoli pada Rabu dan telah melakukan tur fasilitas stadion karena Libya ingin membujuk badan sepak bola dunia tersebut membatalkan hukuman skorsing selama lima tahun.

"Delegasi itu akan memeriksa situasi keamanan di Libya sehingga dapat melaporkan kembali secara positif ke FIFA dan membantu mencabut pelarangan di stadion yang sudah ada sejak 2013," kata pernyataan Federasi Sepak Bola Libya.

Tim nasional Libya dan klub-klubnya bersaing dalam kompetisi klub Afrika dipaksa untuk menjalani pertandingan mereka di negara-negara seperti Mesir, Mali dan Tunisia sejak larangan itu diberlakukan.

Pelarangan awal diberlakukan pada tahun 2011 selama perang saudara yang menyebabkan tersingkirnya diktator Muammar Gaddafi. Hukuman itu sempat dicabut sementara pada tahun 2013 sebelum diberlakukan kembali.

Sejak pemilu yang disengketakan pada tahun 2014, Libya telah terpecah antara faksi-faksi politik dan militer yang bersaing di barat dan timur negara itu.

Pemerintah Tripoli ditolak oleh saingannya yang berbasis di timur. Gejolak politik dan konflik bersenjata telah menyebabkan keruntuhan ekonomi, memungkinkan berkembangnya penyelundupan tenaga kerja migran dan memberi ruang bagi militan Islam.