Solo (Antaranews Jateng) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia menargetkan peningkatan kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Paling tidak di sepanjang tahun 2017 kontribusinya bisa mencapai Rp1.000 triliun terhadap PDB," kata Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif Bekraf Indonesia Wawan Rusiawan di Solo, Jumat.

Ia mengatakan saat ini untuk kinerja ekonomi kreatif di tahun lalu sedang dalam proses penghitungan Bekraf dan Badan Ekonomi Statistik (BPS). Menurut dia, target tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2016.

Menurut dia, berdasarkan data ekonomi kreatif tahun 2016, PDB ekonomi kreatif tercatat Rp922,59 triliun dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 7,45 persen dengan pertumbuhannya mencapai 4,95 persen.

"Untuk bisa merealisasikan target ini perlu kerja keras. Kalau tahun 2016 kan nilai tambahnya rata-rata Rp112 juta/tahun. Ke depan kami akan tingkatkan," katanya.

Menurut dia, ada sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan ekonomi kreatif, salah satunya adalah permasalahan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Oleh karena itu, kami membangun platform `Bekraf Information System in Mobile Application` (BISMA). Melalui platform ini kami membangun keterhubungan antar pelaku usaha baik itu berdasarkan keahlian maupun profesi," katanya.

Sebelumnya, dikatakannya, sebanyak 7.381 pelaku ekonomi kreatif di Indonesia telah tergabung dalam BISMA. Padahal berdasarkan hasil sensus ekonomi 2016 untuk ekonomi kreatif sebanyak 8.203.826 usaha.

"Untuk Jawa Tengah menempati urutan keempat untuk jumlah usaha ekonomi kreatif terbesar yaitu 1.410.550 usaha atau 17,19 persen. Melihat potensi ini kami berupaya terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan BISMA ini," katanya.