PLTU Batang raih penghargaan Social Empowerment Award
Jumat, 27 April 2018 13:01 WIB
Direktur Operasional PT Bhimasena Power Indonesia Shiroky Yamasita mewakili perusahaan menerima pengharhaan 3G Social Empowerment Award 2018. (Foto: Humas BPI)
Batang (Antaranews Jateng) - Perseroan Terbatas Bhimasena Power Indonesia selaku pemrakarsa dan pengelola proyek pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2 x 1.000 megawatt di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, meraih penghargaan 3G Social Empowerment Award pada ajang Global Good Governance Award 2018.
Direktur Operasional PT BPI Shiroki Yamashita di Batang, Jumat, mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan oleh PT BPI itu karena komitmen perusahaan yang tetap konsisten melakukan tanggung jawab sisial pada warga terdampak atau Corporate Social Responsibility (CSR).
"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja keras perusahaan, pemkabm dan masyarakat dalam beragam program CSR mendapat pengakuan dunia internasional. Kami akan terus memotivasi diri untuk berinovasi dalam melaksanakan program pemberdayaan sosial kemasyarakatan," katanya.
Ia yang didampingi Manajer CSR PT BPI Bhayu Pamungkas mengatakan ajang penghargaan Global Good Governance Award 2018 diberikan oleh Cambridge IFA.
Penghargaan 3G Social Empowerment Award 2018, kata dia, diberikan pada BPI karena program pemberdayaan masyarakat yang terdampak pembangunan PLTU 2 x 1.000 MW dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi dalam tingkat yang baik.
"Selain itu, program CSR PT BPI juga dianggap tepat sasaran karena dilaksanakan sesuai aspek lingkungan dan dampak sosial pada masyarakat," katanya.
Menurut dia, penyelenggara Good Governance Award 2018 selain dilakukan melalui program CSR yang komprehensif juga disertai dengan program mitigasi sosial seperti kompensasi sosial, pemberian lahan pengganti, penciptaan lapangan kerja, dan program rumah ikan.
"Semua program itu dinilai telah memenuhi lima aspek utama penilaian yaitu transparansi, tanggung jawab sosial, keberlanjutan program, dampak sosial, dan inovasi. Kami akan terus memberdayakan masyarakat melalui program tepat guna dan penuh inovasi sehingga akan menghasilkan multiplier effect pada bidang ekonomi dan sosial," katanya.
Direktur Operasional PT BPI Shiroki Yamashita di Batang, Jumat, mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan oleh PT BPI itu karena komitmen perusahaan yang tetap konsisten melakukan tanggung jawab sisial pada warga terdampak atau Corporate Social Responsibility (CSR).
"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa kerja keras perusahaan, pemkabm dan masyarakat dalam beragam program CSR mendapat pengakuan dunia internasional. Kami akan terus memotivasi diri untuk berinovasi dalam melaksanakan program pemberdayaan sosial kemasyarakatan," katanya.
Ia yang didampingi Manajer CSR PT BPI Bhayu Pamungkas mengatakan ajang penghargaan Global Good Governance Award 2018 diberikan oleh Cambridge IFA.
Penghargaan 3G Social Empowerment Award 2018, kata dia, diberikan pada BPI karena program pemberdayaan masyarakat yang terdampak pembangunan PLTU 2 x 1.000 MW dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi dalam tingkat yang baik.
"Selain itu, program CSR PT BPI juga dianggap tepat sasaran karena dilaksanakan sesuai aspek lingkungan dan dampak sosial pada masyarakat," katanya.
Menurut dia, penyelenggara Good Governance Award 2018 selain dilakukan melalui program CSR yang komprehensif juga disertai dengan program mitigasi sosial seperti kompensasi sosial, pemberian lahan pengganti, penciptaan lapangan kerja, dan program rumah ikan.
"Semua program itu dinilai telah memenuhi lima aspek utama penilaian yaitu transparansi, tanggung jawab sosial, keberlanjutan program, dampak sosial, dan inovasi. Kami akan terus memberdayakan masyarakat melalui program tepat guna dan penuh inovasi sehingga akan menghasilkan multiplier effect pada bidang ekonomi dan sosial," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024