TMZ mengutip sumber yang tidak disebut namanya yang mengatakan bahwa Avicii mengalami perdarahan intensif karena memotong nadinya menggunakan pecahan gelas, kemungkinan dari satu botol.
Perwakilan DJ asal Swedia tersebut tidak membalas permintaan tanggapan. Namun keluarga musisi itu sebelumnya secara tidak langsung menyatakan Avicii bunuh diri.
Dalam pernyataan yang disampaikan berkenaan dengan kematian pemusik itu, keluarga menyatakan bahwa dia tidak bisa melanjutkan hidup lebih lama lagi.
"Dia benar-benar berjuang dengan pemikiran tentang Arti, Kehidupan, Kebahagiaan," kata keluarganya dalam sebuah surat terbuka pada Kamis. "Dia tidak bisa melanjutkan lebih lama lagi. Dia ingin menemukan kedamaian."
Setelah pemusik 28 tahun bernama asli Tim Bergling itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dalam liburannya di Oman pada 20 April 20, polisi di Oman mengatakan bahwa tidak ada indikasi kekerasan dalam kematian itu.
Avicii sudah lama membicarakan masalahnya dengan alkohol dan perjuangannya sebagai seorang introvert beradaptasi dengan gaya hidup DJ yang sering berpesta.
Dia mengejutkan para penggemar pada 2016 dengan mengumumkan pensiun dari tur saat berusia 26 tahun, meski kemudian dia kembali ke studio.
Avicii merupakan salah satu DJ pertama yang membawa electronic dance music ke arus utama, mengisi festival-festival dan siaran radio dengan artis-artis seperti Madonna dan Coldplay menurut siaran AFP.(hs)
Baca juga: DJ Avicii ditemukan meninggal di Oman