Jepara (Antaranews Jateng) - Sebanyak 14 siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Mulyoharjo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang diduga keracunan makanan nasi kotak tidak bisa mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 untuk hari pertama pada Kamis.

Menurut Kepala SDN 06 Mulyoharjo Jepara Bambang Setyabudi di Jepara, Kamis, pelaksanaan USBN hari pertama hanya diikuti 32 siswa dari total 46 siswa.

Sementara 14 siswa yang absen USBN hari pertama (3/5), kata dia, informasinya masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Dua guru SDN 6 Mulyoharjo, kata dia, juga belum bisa masuk pada USBN hari pertama karena masih menjalani rawat inap di rumah sakit.

Ia mengatakan belum bisa memantau kondisi siswa yang belum bisa masuk sekolah karena masih mempersiapkan pelaksanaan USBN yang hari pertama diikuti 32 siswa.

Dari puluhan siswa yang ikut USBN, kata dia, memang ada siswa yang sebelumnya menjalani rawat jalan, namun Kamis (3/5) ini tetap masuk sekolah untuk mengikuti USBN.

"Siswa yang masih menjalani perawatan, kami doakan kesehatannya bisa pulih kembali," ujarnya.

Untuk sementara, para siswa yang absen karena masa pemulihan tidak perlu memikirkan pelaksanaan USBN karena ada kebijakan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara untuk mengikuti USBN susulan.

Adapun jadwal USBN susulan, yakni mulai Senin (7/5) hingga Rabu (9/5).

Sementara pelaksanaan USBN nantinya, kata dia, berlangsung selama tiga hari, yakni Kamis (3/5), Jumat (4/5) dan Sabtu (5/5).

Untuk mata pelajaran hari pertama, yakni Bahasa Indonesia, kemudian Matematika dan IPA.

"Kalaupun nantinya hingga pelaksanaan ujian susulan masih ada anak yang belum bisa mengikutinya, kami menunggu petunjuk dari Disdikpora Jepara," ujarnya.

Terkait pelaksanaan istigasah yang membawa korban karena banyak siswa yang keracunan makanan nasi kotak pada Senin (30/4), katanya, akan dievaluasi, termasuk pelaksanaannya apakah harus dilakukan jauh sebelum pelaksanaan ujian atau seperti apa.

Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Fatkurrozi menambahkan kebijakan sementara ujian susulan USBN untuk siswa yang absen karena sedang menjalani perawatan akibat dugaan keracunan makanan dijadwalkan mulai tanggal 7-9 Mei 2018.

"Jika nantinya masih ada siswa yang belum bisa mengikuti ujian susulan, kami akan mengambil keputusan nanti," ujarnya.

Berdasarkan hasil pantauan, katanya, sejumlah siswa yang dirawat di rumah sakit kesehatannya mulai membaik.

Ia berharap sebelum pelaksanaan ujian susulan mereka bisa mempersiapkan diri mengikuti USBN susulan.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, jumlah warga yang diduga mengalami keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak yang dibagikan saat istigasah di SDN 6 Mulyoharjo pada Senin (30/4) diperkirakan mencapai 127 orang.

Dari jumlah sebanyak itu, sebanyak 44 orang di antaranya menjalani rawat inap di sejumlah tempat pelayanan kesehatan, di antaranya di Rumah Sakit Umum Daerah R.A. Kartini Jepara sebanyak 31 orang, Klinik Hanis Iska Jepara sebanyak empat orang, Rumah Sakit Islam sebanyak dua orang, dan Puskesmas Pakis Aji sebanyak tujuh orang.

Sementara itu, korban yang menjalani rawat jalan sebanyak 83 orang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara juga membentuk posko pengaduan serta menerjunkan tim penyisir warga yang dimungkinkan mengonsumsi nasi kotak yang diperoleh saat mengikuti doa bersama di SDN 6 Mulyoharjo tersebut.