Menteri Swiss dukung selebrasi gol Xhaka-Shaqiri
Senin, 25 Juni 2018 8:31 WIB
Pemain depan Swiss Xherdan Shaqiri merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola Grup E Piala Dunia 2018 Rusia antara Serbia dan Swiss di Stadion Kaliningrad di Kaliningrad (22 Juni 2018). (Patrick HERTZOG / AFP)
Moskow (Antaranews Jateng) - Dua menteri pemerintahan Swiss mendukung dua bintang tim nasionalnya Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri setelah selebrasi gol kontroversial mereka saat menang 2-1 atas Serbia pada laga Piala Dunia yang dimainkan pada Jumat.
Badan sepak bola dunia FIFA membuka proses penyelidikan disiplin setelah kedua pemain itu, yang memiliki berdarah Albania dan berbudaya Kosovo, merayakan gol dengan sikap tubuh yang meniru burung elang seperti yang ada di bendera Albania.
"Siapapun yang mengalami atmosfer menyengat di pertandingan dapat lebih mengapresiasi penampilan tim nasional kami dan dapat memahami emosi yang keluar dari seorang pemain," kata Menteri Pertahanan, Perlindungan Sipil, dan Olahraga Guy Parmelin kepada Neue Zurcher Zeitung (NZZ).
Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis juga bersimpati terhadap hal itu.
"Saya tidak ragu bahwa Anda dapat merasakan emosi-emosi patriotik untuk tanah air yang ada di diri Anda, tanpa melupakan akar Anda," tuturnya.
Regulasi-regulasi disiplin FIFA menyatakan bahwa para pemain yang dinyatakan bersalah karena melakukan provokasi di depan umum dapat dijatuhi skors dua pertandingan, dan presiden Federasi Sepak Bola Swiss Peter Gillieron mengatakan bahwa ia berharap kedua pemain itu tidak dijatuhi hukuman.
"Akan menjadi pukulan keras jika mereka diskors," ucapnya.
Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya Kosovo, yang 1,8 juta rakyatnya sebagian besar beretnis Albania, yang telah memisahkan diri sepuluh tahun silam.
Baik FIFA dan UEFA memisahkan Serbia dan Kosovo ketika mereka melakukan pengundian untuk kompetisi-kompetisi internasional.
Swiss mengoleksi empat poin dari dua pertandingan pertamanya di Grup E, dan memerlukan hasil imbang saat melawan Kosta Rika pada pertandingan terakhir mereka untuk melaju ke 16 besar.
Badan sepak bola dunia FIFA membuka proses penyelidikan disiplin setelah kedua pemain itu, yang memiliki berdarah Albania dan berbudaya Kosovo, merayakan gol dengan sikap tubuh yang meniru burung elang seperti yang ada di bendera Albania.
"Siapapun yang mengalami atmosfer menyengat di pertandingan dapat lebih mengapresiasi penampilan tim nasional kami dan dapat memahami emosi yang keluar dari seorang pemain," kata Menteri Pertahanan, Perlindungan Sipil, dan Olahraga Guy Parmelin kepada Neue Zurcher Zeitung (NZZ).
Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis juga bersimpati terhadap hal itu.
"Saya tidak ragu bahwa Anda dapat merasakan emosi-emosi patriotik untuk tanah air yang ada di diri Anda, tanpa melupakan akar Anda," tuturnya.
Regulasi-regulasi disiplin FIFA menyatakan bahwa para pemain yang dinyatakan bersalah karena melakukan provokasi di depan umum dapat dijatuhi skors dua pertandingan, dan presiden Federasi Sepak Bola Swiss Peter Gillieron mengatakan bahwa ia berharap kedua pemain itu tidak dijatuhi hukuman.
"Akan menjadi pukulan keras jika mereka diskors," ucapnya.
Serbia menolak mengakui kemerdekaan bekas provinsinya Kosovo, yang 1,8 juta rakyatnya sebagian besar beretnis Albania, yang telah memisahkan diri sepuluh tahun silam.
Baik FIFA dan UEFA memisahkan Serbia dan Kosovo ketika mereka melakukan pengundian untuk kompetisi-kompetisi internasional.
Swiss mengoleksi empat poin dari dua pertandingan pertamanya di Grup E, dan memerlukan hasil imbang saat melawan Kosta Rika pada pertandingan terakhir mereka untuk melaju ke 16 besar.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Peneliti RI di Jerman ungkap temuan kunci masa depan sistem pangan nasional
17 October 2024 19:48 WIB
Terpopuler - Piala Dunia
Lihat Juga
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB