Rostov On Don (Antaranews Jateng) - Kapten Uruguay Diego Godin adalah pemimpin barisan pertahanan yang belum kemasukan gol di Piala Dunia, dan kekayaan pengalaman bek Atletico Madrid itu dalam menghadapi Cristiano Ronaldo akan sangat berguna ketika timnya bertemu Portugal pada 16 besar.

Dengan 27 pertemuan melawan Ronaldo di pada derby ibu kota Spanyol antara Atletico dan Real Madrid, dengan catatan delapan kemenangan, sembilan kali imbang, dan kalah sepuluh kali, hanya sedikit pemain yang memiliki lebih banyak pengalaman dalam menerapkan strategi untuk meredam Ronaldo dibanding Godin.

Pemain Terbaik Dunia lima kali itu beberapa kali mengungguli Godin, termasuk saat mencatatkan dua trigol ketika melawan Atletico, namun pemain bertahan itu juga telah beberapa kali sukses "menjinakkan" Ronaldo, mencegah bintang Portugal itu mengemas gol sebanyak 13 kali dari 20 pertemuan terakhir mereka.

Terdapat sedikit permusuhan ketika keduanya bertemu: Ronaldo meninju Godin pada pertandingan Piala Super Spanyol, namun pemain bertahan itu membalasnya pada pertemuan tahun lalu dengan menyikut kepala pemain Portugal itu. Kedua pemain lolos dari kartu merah.

  Penyerang sayap tim nasional Portugal, Ricardo Quaresma (kiri), merayakan golnya ke gawang Iran bersama rekannya Cristiano Ronaldo dalam laga pamungkas penyisihan Grup B Piala Dunia 2018. (AFP/Mladen ANTONOV)


Berpengalaman

Godin (32), salah satu pemain paling senior di skuad Uruguay, melakukan debutnya pada 2005 dan telah bermain di tiga Piala Dunia serta menjuarai Piala Amerika pada 2011.

Berkat tandukannya saat Uruguay mengalahkan Italia dengan skor 1-0 pada pertandingan penentuan mereka di fase grup di Brazil, timnya mampu mencapai 16 besar Piala Dunia, dan bahkan ketika mereka tersingkir dari Kolombia pada putaran selanjutnya, kenangan gol itu tetap hidup.

Pelatih Oscar Tabarez mengungkapkan ia menggunakan foto tandukan itu untuk menginspirasi para pemainnya saat timnya berdiskusi saat turun minum pada pertandingan pertama Piala Dunia melawan Mesir, di mana mereka memerlukan kemenangan dengan sundulan Jose Gimenez dari tendangan sudut.

Tabarez, yang melatih Uruguay sejak 2006, tidak pernah menyembunyikan kekagumannya terhadap kaptennya.

"Godin selalu merupakan pribadi yang sangat menentukan, ia memperlihatkan solidaritas dan hal itu membuat dirinya menonjol di grup, dan itu membakar semangat mereka juga," ucapnya tahun lalu.

"Ia mendapat peran sebagai kapten untuk pencapaian-pencapaian dan komitmen dan teladannya, dan dalam cara ia mewakili hal yang sangat baik dari negara seperti Uruguay."

Godin, yang telah bekerja selama bertahun-tahun di bawah asuhan pelatih Atletico Diego Simeone, sejak lama tidak mendukung gaya bermain tanpa kompromi negaranya.

"Anda tidak dapat membelakangi DNA kolektif Anda," ucapnya sebelum turnamen, di mana mereka memenangi tiga pertandingan untuk finis di puncak klasemen Grup A.

"Kami banyak berkembang dalam penguasaan bola berkat pemain-pemain yang lebih muda, namun kami tidak pernah kehilangan komitmen itu, perjuangan itu, pengorbanan dan solidaritas, determinasi untuk melampaui kesulitan."

Hanya sedikit pemain yang memiliki determinasi seperti bek Atletico itu, yang klubnya begitu bermusuhan dengan tetangga yang lebih kaya Real dan dengan keberadaan penyerang papan atas dunia Ronaldo.

Dan jika Uruguay dapat kembali meredam Ronaldo dan memulangkan sang juara Eropa Portugal, Godin dipastikan akan punya andil besar dalam melakukannya.