Kompak, ini rahasia kekuatan Swedia
Kamis, 5 Juli 2018 15:08 WIB
Bek Swedia Andreas Granqvist (kedua dari kiri) merayakan gol dari tendangan penalti bersama rekan-rekan satu timnya pada pertandingan Grup F Piala Dunia melawan Meksiko di Ekaterinburg Arena, 27 Juni 2018. (AFP)
Gelendzhik, Rusia (ANTARA News) - Swedia meluncur ke perempatfinal tanpa dianggap siapa-siapa dan mereka akan memanfaatkan soliditas mereka sebagai unit untuk memupus impian Inggris menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1966, di Samara, Sabtu pukul 21.00 WIB lusa
Setelah mengantarkan timnya menang 1-0 pada pertandingan 16 Besar melawan Swiss, kapten Swedia Andreas Granqvist menyatakan timnya tidak punya rahasia apa-apa dalam menghadapi pertemuan dengan Inggris yang menghempaskan Kolombia 4-3 dalam adu penalti, Selasa silam.
"Mereka sudah mengetahui kami adalah tim yang sangat kuat, kami bermain bersama sebagai kekuatan kolektif, kami bertahan sebagai tim dengan seluruh tim, kami menyerang sebagai tim. Kami sungguh solid, kami tidak membiarkan lawan memperoleh terlalu banyak peluang," kata Granqvist kepada wartawan.
"Kami tahu kami bagus dalam set piece (bola mati), kami tahu kami bagus dalam sepak bola serangan balik. Mereka sudah menyaksikan semua pertandingan kami, kami sudah menyaksikan fase grup kami dan saya kira mereka menaruh hormat besar kepada kami."
Bek tengah berusia 33 tahun yang sudah mencetak dua gol dari titik penalti di Rusia ini tidak mengharapkan banyak perubahan dari taktik bertahan timnya dari yang sejauh ini sudah diterapkan.
"Saya kira kami harus melihat skuad kami dan kami harus melihat skuad lawan. Biasanya tim lain di atas kerta punya pemain yang lebih baik dan kami membiarkan mereka menguasai bola di tempat kami menginginkan mereka menguasai bola," papar dia seperti dikutip Reuters.
Tim ini kembali ke basecamp mereka di tepi Laut Hitam di Gelendzhik segera setelah mengalahkan Swiss sehingga tidak bisa menyaksikan pertandingan Inggris melawan Kolombia dari televisi, tetapi pelatih Janne Andersson dan staf pendukungnya sudah menganalisis tim asuhan Gareth Southgate itu.
Baca juga: Uruguay siap jinakkan si gesit Mbappe
Gelandang Swedia Albin Ekdal terpelintir pergelangan kakinya dan Mikael Lustig terkena larangan satu pertandingan, tetapi perubahan dalam susunan pemainan tidak begitu berdampak besar kepada taktik main Swedia.
"Seandainya Anda melihat pertandingan-pertandingan yang kami mainkan, lawan lebih menguasai bola ketimbang kami tetapi kami yang lebih banyak menciptakan peluang, menciptakan peluang-peluang yang lebih berbahaya," klaim Granqvist.
Baca juga: Raja gol dihadang tembok beton di laga Brasil kontra Belgia
"Beginilah cara kami main, inilah yang kita perlu lakukan, inilah kekuatan kami, dan kami juga perlu melihat kualitas kami melawan tim-tim kuat lainnya. Inilah cara kami mencapai sukses, dan kami akan melanjutkan cara ini," sambung dia.
Setelah mengantarkan timnya menang 1-0 pada pertandingan 16 Besar melawan Swiss, kapten Swedia Andreas Granqvist menyatakan timnya tidak punya rahasia apa-apa dalam menghadapi pertemuan dengan Inggris yang menghempaskan Kolombia 4-3 dalam adu penalti, Selasa silam.
"Mereka sudah mengetahui kami adalah tim yang sangat kuat, kami bermain bersama sebagai kekuatan kolektif, kami bertahan sebagai tim dengan seluruh tim, kami menyerang sebagai tim. Kami sungguh solid, kami tidak membiarkan lawan memperoleh terlalu banyak peluang," kata Granqvist kepada wartawan.
"Kami tahu kami bagus dalam set piece (bola mati), kami tahu kami bagus dalam sepak bola serangan balik. Mereka sudah menyaksikan semua pertandingan kami, kami sudah menyaksikan fase grup kami dan saya kira mereka menaruh hormat besar kepada kami."
Bek tengah berusia 33 tahun yang sudah mencetak dua gol dari titik penalti di Rusia ini tidak mengharapkan banyak perubahan dari taktik bertahan timnya dari yang sejauh ini sudah diterapkan.
"Saya kira kami harus melihat skuad kami dan kami harus melihat skuad lawan. Biasanya tim lain di atas kerta punya pemain yang lebih baik dan kami membiarkan mereka menguasai bola di tempat kami menginginkan mereka menguasai bola," papar dia seperti dikutip Reuters.
Tim ini kembali ke basecamp mereka di tepi Laut Hitam di Gelendzhik segera setelah mengalahkan Swiss sehingga tidak bisa menyaksikan pertandingan Inggris melawan Kolombia dari televisi, tetapi pelatih Janne Andersson dan staf pendukungnya sudah menganalisis tim asuhan Gareth Southgate itu.
Baca juga: Uruguay siap jinakkan si gesit Mbappe
Gelandang Swedia Albin Ekdal terpelintir pergelangan kakinya dan Mikael Lustig terkena larangan satu pertandingan, tetapi perubahan dalam susunan pemainan tidak begitu berdampak besar kepada taktik main Swedia.
"Seandainya Anda melihat pertandingan-pertandingan yang kami mainkan, lawan lebih menguasai bola ketimbang kami tetapi kami yang lebih banyak menciptakan peluang, menciptakan peluang-peluang yang lebih berbahaya," klaim Granqvist.
Baca juga: Raja gol dihadang tembok beton di laga Brasil kontra Belgia
"Beginilah cara kami main, inilah yang kita perlu lakukan, inilah kekuatan kami, dan kami juga perlu melihat kualitas kami melawan tim-tim kuat lainnya. Inilah cara kami mencapai sukses, dan kami akan melanjutkan cara ini," sambung dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
MCV Mesir dan Volvo Swedia akan produksi bus listrik ke pasar Eropa
06 September 2023 8:47 WIB, 2023
Polandia dan Swedia tolak tanding lawan Rusia di Kualifikasi Piala Dunia
27 February 2022 8:34 WIB, 2022
Terpopuler - Piala Dunia
Lihat Juga
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB