SMK Muhammadiyah sinkronisasi kurikulum dengan dunia industri
Sabtu, 7 Juli 2018 17:26 WIB
Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Wilayah Pati Sugiharto tengah menyampaikan sambutan pada Workshop Pengembangan Kurikulum 2018/2019 di SMK Muhammadiyah Blora, Jawa Tengah, Sabtu (7/7). Hadir pula Kepala SMK Muhammadiyah Ngawen Okto Wahyu Sejati. (FOTO: Dok. SMK Muhammadiyah Blora)
Blora (Antaranews Jateng) - SMK Muhammadiyah Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia industri agar lulusannya nanti mudah diserap industri atau dunia kerja.
Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri, SMK Muhammadiyah Ngawen tersebut menggelar lokakarya pengembangan kurikulum 2018/2019 yang dihadiri semua fasilitator beserta jajarannya, Sabtu.
Di antaranya, dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ali Barokah, Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Cabang Ngawen Matamari, Ketua Komite Sekolah Moh. Sholeh, perwakilan dunia usaha/dunia industri dari Astra Honda Motor Blora dan Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
Kepala SMK Muhammadiyah Ngawen Okto Wahyu Sejati di Blora, Sabtu, mengungkapkan pengembangan kurikulum ini memiliki peranan yang sangat penting terhadap kemajuan sekolah agar lulusannya nanti juga mudah diserap dunia industri atau dunia kerja.
"Guru juga dituntut mempelajari setiap perubahan pada dunia pendidikan sekarang ini. Kehadiran narasumber pada acara ini tentunya diharapkan bisa menjadi dorongan atau motivasi kepada sekolah agar dapat berkembang dan menambah pengetahuan singkatnya," ujarnya.
Perwakilan dari Astra Honda Motor Danang menyatakan komitmennya untuk memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan mulai dari penjurusan teknik mesin hingga elektronika yang akan disesuaikan dengan rekayasa ulang proses bisnis.
"Jalinan kerja sama dengan sekolah juga akan menyesuaikan dengan perubahan kurikulum," ujarnya.
Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Wilayah Pati Sugiharto menambahkan bahwa workshop pengembangan kurikulum harus dilaksanakan setiap setahun untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi saat ini.
Menurut dia, adanya peraturan yang sedang bergulir merupakan bentuk penyesuaian.
Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Ngawen Matamari menganggap lokakarya ini tentunya bertujuan untuk pengembangan kurikulum agar lulusannya nanti juga sesuai keinginan.
Ia mengingatkan SMK Muhammadiyah Blora untuk memegang teguh amanah sebagai bentuk ibadah dan menjadi ikon tersendiri bahwa SMK Muhammadiyah Ngawen bermanfaat bagi lingkungan.
Salah satu guru SMK Muhammadiyah Ngawen Wahyu Joko Saputra mengungkapkan SMK Muhammadiyah Ngawen memiliki murid sebanyak 245 orang.
Ratusan siswa tersebut, kata Wahyu, yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, merupakan para siswa yang mengambil jurusan teknik bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik komputer jaringan (TKJ).
Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri, SMK Muhammadiyah Ngawen tersebut menggelar lokakarya pengembangan kurikulum 2018/2019 yang dihadiri semua fasilitator beserta jajarannya, Sabtu.
Di antaranya, dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ali Barokah, Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Cabang Ngawen Matamari, Ketua Komite Sekolah Moh. Sholeh, perwakilan dunia usaha/dunia industri dari Astra Honda Motor Blora dan Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.
Kepala SMK Muhammadiyah Ngawen Okto Wahyu Sejati di Blora, Sabtu, mengungkapkan pengembangan kurikulum ini memiliki peranan yang sangat penting terhadap kemajuan sekolah agar lulusannya nanti juga mudah diserap dunia industri atau dunia kerja.
"Guru juga dituntut mempelajari setiap perubahan pada dunia pendidikan sekarang ini. Kehadiran narasumber pada acara ini tentunya diharapkan bisa menjadi dorongan atau motivasi kepada sekolah agar dapat berkembang dan menambah pengetahuan singkatnya," ujarnya.
Perwakilan dari Astra Honda Motor Danang menyatakan komitmennya untuk memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan mulai dari penjurusan teknik mesin hingga elektronika yang akan disesuaikan dengan rekayasa ulang proses bisnis.
"Jalinan kerja sama dengan sekolah juga akan menyesuaikan dengan perubahan kurikulum," ujarnya.
Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Wilayah Pati Sugiharto menambahkan bahwa workshop pengembangan kurikulum harus dilaksanakan setiap setahun untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi saat ini.
Menurut dia, adanya peraturan yang sedang bergulir merupakan bentuk penyesuaian.
Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Ngawen Matamari menganggap lokakarya ini tentunya bertujuan untuk pengembangan kurikulum agar lulusannya nanti juga sesuai keinginan.
Ia mengingatkan SMK Muhammadiyah Blora untuk memegang teguh amanah sebagai bentuk ibadah dan menjadi ikon tersendiri bahwa SMK Muhammadiyah Ngawen bermanfaat bagi lingkungan.
Salah satu guru SMK Muhammadiyah Ngawen Wahyu Joko Saputra mengungkapkan SMK Muhammadiyah Ngawen memiliki murid sebanyak 245 orang.
Ratusan siswa tersebut, kata Wahyu, yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, merupakan para siswa yang mengambil jurusan teknik bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik komputer jaringan (TKJ).
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Edukasi dasar jurnalistik ANTARA sasar lima Universitas di Kalimantan Barat
09 September 2024 16:17 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB