Blora (Antaranews Jateng) - SMK Muhammadiyah Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia industri agar lulusannya nanti mudah diserap industri atau dunia kerja.

Dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri, SMK Muhammadiyah Ngawen tersebut menggelar lokakarya pengembangan kurikulum 2018/2019 yang dihadiri semua fasilitator beserta jajarannya, Sabtu.

Di antaranya, dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ali Barokah, Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Cabang Ngawen Matamari, Ketua Komite Sekolah Moh. Sholeh, perwakilan dunia usaha/dunia industri dari Astra Honda Motor Blora dan Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.

Kepala SMK Muhammadiyah Ngawen Okto Wahyu Sejati di Blora, Sabtu, mengungkapkan pengembangan kurikulum ini memiliki peranan yang sangat penting terhadap kemajuan sekolah agar lulusannya nanti juga mudah diserap dunia industri atau dunia kerja.

"Guru juga dituntut mempelajari setiap perubahan pada dunia pendidikan sekarang ini. Kehadiran narasumber pada acara ini tentunya diharapkan bisa menjadi dorongan atau motivasi kepada sekolah agar dapat berkembang dan menambah pengetahuan singkatnya," ujarnya.

Perwakilan dari Astra Honda Motor Danang menyatakan komitmennya untuk memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan mulai dari penjurusan teknik mesin hingga elektronika yang akan disesuaikan dengan rekayasa ulang proses bisnis.

"Jalinan kerja sama dengan sekolah juga akan menyesuaikan dengan perubahan kurikulum," ujarnya.

Pengawas Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Wilayah Pati Sugiharto menambahkan bahwa workshop pengembangan kurikulum harus dilaksanakan setiap setahun untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kondisi saat ini.

Menurut dia, adanya peraturan yang sedang bergulir merupakan bentuk penyesuaian.

Ketua Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Ngawen Matamari menganggap lokakarya ini tentunya bertujuan untuk pengembangan kurikulum agar lulusannya nanti juga sesuai keinginan.

Ia mengingatkan SMK Muhammadiyah Blora untuk memegang teguh amanah sebagai bentuk ibadah dan menjadi ikon tersendiri bahwa SMK Muhammadiyah Ngawen bermanfaat bagi lingkungan.

Salah satu guru SMK Muhammadiyah Ngawen Wahyu Joko Saputra mengungkapkan SMK Muhammadiyah Ngawen memiliki murid sebanyak 245 orang.

Ratusan siswa tersebut, kata Wahyu, yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, merupakan para siswa yang mengambil jurusan teknik bisnis sepeda motor (TBSM) dan teknik komputer jaringan (TKJ).