Southgate tidak rencanakan perubahan besar saat Inggris lawan Belgia
Sabtu, 14 Juli 2018 11:36 WIB
Pemain Inggris merayakan kemenangan adu penalti melawan Kolombia di pertandingan 16 besar Piala Dunia Rusia 2018 di Moskow (3 Juli 2018). (Alexander NEMENOV / AFP)
Saint Petersburg (Antaranews Jateng) - Pelatih Inggris, Gareth Southgate, memastikan dia tidak berencana membuat perubahan besar-besaran pada susunan pemain The Three Lions saat menghadapi Belgia pada laga perebutan posisi ketiga Piala Dunia 2018 di Rusia, Sabtu malam.
Kedua tim yang kalah di babak semifinal itu akan saling berhadapan di Saint Petersburg, dan pelatih Inggris itu berharap timnya bisa mengakhiri turnamen dengan kemenangan.
Southgate pun tidak mau melakukan banyak perubahan pemain seperti saat Inggris kalah dari Belgia di babak penyisihan grup. Saat itu kedua tim banyak mengubah susunan pemain karena sama-sama sudah lolos ke fase grup.
"Semua orang ingin bermain tetapi kadang-kadang bukan keputusan yang bagus memainkan seseorang jika energi mereka tidak ada. Ini bukan 11 pemain yang sama, tetapi kami ingin membuat seminimal mungkin perubahan," kata Southgate dilansir Skysports, Jumat (13/7).
Southgate mengatakan kekalahan dari Belgia di pertandingan pertama akan menjadi pelecut semangat timnya untuk berburu kemenangan malam nanti.
"Ada banyak motivasi bagi kami dan Belgia telah mengalahkan kami, jadi kami juga ingin membicarakan hal itu," katanya.
"Secara emosional itu merupakan hari yang sulit tetapi para pemain luar biasa. Mereka menyenangkan diajak bekerja sama. Mereka memiliki energi dan hasrat," katanya.
"Kami ingin menyelesaikan turnamen dengan baik. Kami telah menetapkan standar kami dalam bekerja dan bagaimana kami bermain," katanya.
Meskipun tersingkir dari Rusia setelah dikalahkan Kroasia, namun Piala Dunia kali ini merupakan yang tersukses bagi Inggris sejak 1990.
"Jika kami ingin bermain untuk Inggris, kami harus berhadapan dengan ekspektasi," kata dia, menjawab tingginya harapan masyarakat kepada Inggris di Piala Dunia.
"Kami telah membangkitkan harapan dan saya tidak memiliki masalah dengan itu karena kami juga meningkatkan kepercayaan kepada para pemain," katanya.
Kedua tim yang kalah di babak semifinal itu akan saling berhadapan di Saint Petersburg, dan pelatih Inggris itu berharap timnya bisa mengakhiri turnamen dengan kemenangan.
Southgate pun tidak mau melakukan banyak perubahan pemain seperti saat Inggris kalah dari Belgia di babak penyisihan grup. Saat itu kedua tim banyak mengubah susunan pemain karena sama-sama sudah lolos ke fase grup.
"Semua orang ingin bermain tetapi kadang-kadang bukan keputusan yang bagus memainkan seseorang jika energi mereka tidak ada. Ini bukan 11 pemain yang sama, tetapi kami ingin membuat seminimal mungkin perubahan," kata Southgate dilansir Skysports, Jumat (13/7).
Southgate mengatakan kekalahan dari Belgia di pertandingan pertama akan menjadi pelecut semangat timnya untuk berburu kemenangan malam nanti.
"Ada banyak motivasi bagi kami dan Belgia telah mengalahkan kami, jadi kami juga ingin membicarakan hal itu," katanya.
"Secara emosional itu merupakan hari yang sulit tetapi para pemain luar biasa. Mereka menyenangkan diajak bekerja sama. Mereka memiliki energi dan hasrat," katanya.
"Kami ingin menyelesaikan turnamen dengan baik. Kami telah menetapkan standar kami dalam bekerja dan bagaimana kami bermain," katanya.
Meskipun tersingkir dari Rusia setelah dikalahkan Kroasia, namun Piala Dunia kali ini merupakan yang tersukses bagi Inggris sejak 1990.
"Jika kami ingin bermain untuk Inggris, kami harus berhadapan dengan ekspektasi," kata dia, menjawab tingginya harapan masyarakat kepada Inggris di Piala Dunia.
"Kami telah membangkitkan harapan dan saya tidak memiliki masalah dengan itu karena kami juga meningkatkan kepercayaan kepada para pemain," katanya.
Pewarta : Alviansyah Pasaribu
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pelatihan Bahasa Inggris USM Internationalization and Development 2024 dibuka rektor
11 July 2024 17:22 WIB
Terpopuler - Piala Dunia
Lihat Juga
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB