Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah mengimbau perusahaan mengantisipasi era disrupsi secara cepat untuk meningkatkan nilai perusahaan yang bersangkutan melalui keberadaan internal auditor.

"Berkaitan dengan masalah disrupsi, harus diantisipasi secara cepat. Kalau kita diam, maka akan hilang. Potensi akan diambil oleh perusahaan tidak jelas yang kemudian akan muncul dan mendominasi Indonesia," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo di sela Munas dan Konferensi Nasional III Forum Komunikasi Satuan Pengawas Internal (FKSPI) di Hotel Alila Solo, Kamis.

Ia mengatakan ke depannya auditor harus tahu bagaimana ke depannya perusahaan bisa lebih bagus dengan keberadaan auditor tersebut.?

"Jadi memang auditor merupakan partner direksi perusahaan. Jangan hanya setelah terjadi sesuatu baru dia masuk.?

Termasuk dampak hubungan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok akan berdampak seperti apa terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia," katanya.

Apalagi, dikatakannya, internal auditor yang di bawah FKSPI tersebut merupakan bagian dari perusahaan-perusahaan BUMN.

"Dalam hal ini tugas BUMN adalah menyejahterakan rakyat, jadi pada akhirnya peran internal auditor untuk memastikan kesehatan perusahaan sangat penting," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Bahrullah Akbar mengatakan kegiatan Munas dan Konferensi Nasional III FKSPI merupakan bagian dari pengembangan profesi.

"Kami harus mendukung konsep eksternal auditor yang menggunakan hasil dari internal auditor," katanya.

Ia mengatakan dengan peran dari internal auditor banyak efisiensi dan efektivitas pemeriksaan yang dilakukan oleh eksternal auditor di perusahaan BUMN maupun BUMD.

"Pada dasarnya internal auditor sangat mendukung proses eksternal auditor. Semua ini dilakukan dalam konteks membangun negara," katanya.