TKL bangun taman tematik
Jumat, 14 September 2018 18:49 WIB
Direktur PDOW Taman Kyai Langgeng Kota Magelang Edy Susanto Purnomo memantau pembangunan pagar pengaman di sisi utara objek wisata itu. (Foto: Dokumen Humas Pemkot Magelang)
Magelang (Antaranews Jateng) - Pengelola Taman Kyai Langgeng menambah wahana berupa taman tematik dengan dua bunga pilihan, yakni krisan atau seruni (Chrysanthemum) dan kastuba (Pointsettia) guna menguatkan daya tarik kunjungan ke tempat wisata andalan Kota Magelang, Jawa Tengah itu.
Direktur Perusahaan Daerah Objek Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang Edy Susanto Purnomo dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat petang, mengatakan penambahan wahana baru berupa taman tematik itu direalisasikan tahun ini.
"Sekarang kami sedang melakukan penataan tempatnya," ujarnya
Ia menjelaskan tentang pilihan terhadap dua macam tanaman bunga tersebut, antara lain pemeliharaan yang relatif mudah, mudah menyesuaikan dengan iklim yang berbeda, dan nilai jualnya cukup tinggi.
Rencana pembuatan taman tematik itu, kata Edy, juga melibatkan masyarakat Kota Magelang, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah setempat yang mengembangkan usaha tanaman hias.
"Mereka akan kita ajak kerja sama untuk pengadaan bunga, sedangkan pemeliharaan bunga ada petugas sendiri yang kita latih dengan mendatangkan tenaga ahli," ujar dia.
Ia menjelaskan bunga untuk taman tematik juga akan dibudidayakan dengan menyediakan lahan tersendiri sebagai lokasi penyemaian.
Bunga hasil penyemaian, ujar dia, bisa diperjualbelikan, di mana pengunjung Taman Kyai Langgeng bisa membawa pulang sebagai oleh-oleh.
"Para pengunjung bisa membawa pulang oleh-oleh berupa bunga ketika berwisata ke sini," katanya.
Hingga saat ini, pengelola Taman Kyai Langgeng telah melakukan sejumlah tahapan persiapan pembuatan taman tematik tersebut yang salah satunya pembangunan pagar pengaman di sisi utara. Pagar dibangun dari beton setinggi 3,2 meter dan panjang 800 meter.
Ia menjelaskan pembangunan pagar itu untuk memperkuat keamanan tempat wisata tersebut sehingga orang nantinya hanya masuk Taman Kyai Langgeng melalui pintu utama.
"Nanti kami juga berencana membuat satu pintu untuk akses keluar masuk pengunjung maupun staf," kata Edy. (hms)
Direktur Perusahaan Daerah Objek Wisata Taman Kyai Langgeng Kota Magelang Edy Susanto Purnomo dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat petang, mengatakan penambahan wahana baru berupa taman tematik itu direalisasikan tahun ini.
"Sekarang kami sedang melakukan penataan tempatnya," ujarnya
Ia menjelaskan tentang pilihan terhadap dua macam tanaman bunga tersebut, antara lain pemeliharaan yang relatif mudah, mudah menyesuaikan dengan iklim yang berbeda, dan nilai jualnya cukup tinggi.
Rencana pembuatan taman tematik itu, kata Edy, juga melibatkan masyarakat Kota Magelang, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di daerah setempat yang mengembangkan usaha tanaman hias.
"Mereka akan kita ajak kerja sama untuk pengadaan bunga, sedangkan pemeliharaan bunga ada petugas sendiri yang kita latih dengan mendatangkan tenaga ahli," ujar dia.
Ia menjelaskan bunga untuk taman tematik juga akan dibudidayakan dengan menyediakan lahan tersendiri sebagai lokasi penyemaian.
Bunga hasil penyemaian, ujar dia, bisa diperjualbelikan, di mana pengunjung Taman Kyai Langgeng bisa membawa pulang sebagai oleh-oleh.
"Para pengunjung bisa membawa pulang oleh-oleh berupa bunga ketika berwisata ke sini," katanya.
Hingga saat ini, pengelola Taman Kyai Langgeng telah melakukan sejumlah tahapan persiapan pembuatan taman tematik tersebut yang salah satunya pembangunan pagar pengaman di sisi utara. Pagar dibangun dari beton setinggi 3,2 meter dan panjang 800 meter.
Ia menjelaskan pembangunan pagar itu untuk memperkuat keamanan tempat wisata tersebut sehingga orang nantinya hanya masuk Taman Kyai Langgeng melalui pintu utama.
"Nanti kami juga berencana membuat satu pintu untuk akses keluar masuk pengunjung maupun staf," kata Edy. (hms)
Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Gamelan Sekaten Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari dibawa ke Bangsal Pradangga Masjid Agung
09 September 2024 13:26 WIB
Kemenag-LPDP kembali kirim delegasi pesantren penerima beasiswa non-degree ke Jerman
28 February 2024 11:26 WIB
Kemenag kaji rekognisi alumni pesantren selain gelar Doktor Honoris Causa
28 February 2024 10:49 WIB