Pasar Semarangan Tinjomoyo bakal dibuka lagi
Rabu, 19 September 2018 20:17 WIB
Semarang - Sejumlah warga membeli makanan di salah satu stan kuliner Pasar Semarangan, Hutan Kota Tinjomoyo, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4). Pemerintah setempat mengembangkan hutan kota tersebut sebagai destinasi wisata baru di Semarang dengan menyediakan stan-stan kuliner khas tiga etnis besar di kota itu, seperti Jawa, Arab, dan Tionghoa. (Foto: Aditya Pradana Putra).
Semarang (Antaranews Jateng) - Pasar Semarangan Tinjomoyo, event kuliner wisata berkonsep digital yang sempat vakum bakal dibuka lagi untuk memenuhi animo masyarakat yang besar.
"Kami sudah melakukan evaluasi, mulai transaksi keuangan hingga penataan lapak," kata Mei Kristanti, selaku pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
Kadin Kota Semarang selaku pengelola Pasar Semarangan Tinjomoyo, kata dia, perlu melakukan evaluasi untuk keberlangsungan pasar yang rencananya digelar secara rutin setiap akhir pekan itu.
Diakuinya, animo masyarakat sangat besar terhadap event itu, tetapi terkendala hujan dan sejumlah masalah teknis sehingga perlu dievaluasi, salah satunya terkait metode transaksi pembayaran.
"Ada beberapa komplain yang muncul terkait metode pembayaran yang belum bisa berjalan 100 persen digital atau pakai TapCash. Makanya, kami lakukan pendekatan dengan metode lainnya," katanya.
Rencananya, kata Mei, pembayaran dengan TapCash tetap digunakan, tetapi disediakan alternatif menggunakan girik dengan logo Pasar Semarangan Tinjomoyo sebagai metode transaksi nontunai.
"Ini sedang kami edukasi dan sosialisai penggunaan girik. Kadang, anak-anak milenial kan suka mengunggah foto tiket atau sesuatu yang mengidentifikasi mereka ada di mana. Ya, sekaligus promosi," katanya.
Untuk penataan lapak, kata dia, sedang dilakukan penataan dan pemilihan lokasi untuk membangun lapak-lapak yang bagus dan mencari lapak baru yang bisa konsisten digunakan ke depannya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap adanya konsistensi dalam setiap kegiatan meskipun kendala pasti ditemui dalam segala hal, termasuk Pasar Semarangan Tinjomoyo.
"Yang namanya kendala itu pasti ada. Namun, harus tetap berupaya dan berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam wujud apapun. Itu harus terus dijalankan," katanya.
Evaluasi, kata Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu, akan terus dilakukan dengan dibukanya kembali even Pasar Semarangan Tinjomoyo agar bisa terus hidup dan rutin digelar.
Selain sebagai tempat kuliner dan sarana berkumpul, kata dia, Pasar Semarangan yang digelar di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo bisa dimanfaatkan untuk sarana pendidikan, mengasah bakat, dan pembangunan mental.
Oleh karena itu, Hendi mengatakan pengelola Pasar Semarangan Tinjomoyo akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi siswa untuk tampil dengan disediakan panggung dan "sound system".
Orang nomor satu di Kota Semarang itu mengharapkan, perusahaan bisa masuk dengan program CSR-nya menyelenggarakan beraneka lomba bagi pelajar, seperti lomba gambar, dongeng, dan membatik.
"Kami sudah melakukan evaluasi, mulai transaksi keuangan hingga penataan lapak," kata Mei Kristanti, selaku pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.
Kadin Kota Semarang selaku pengelola Pasar Semarangan Tinjomoyo, kata dia, perlu melakukan evaluasi untuk keberlangsungan pasar yang rencananya digelar secara rutin setiap akhir pekan itu.
Diakuinya, animo masyarakat sangat besar terhadap event itu, tetapi terkendala hujan dan sejumlah masalah teknis sehingga perlu dievaluasi, salah satunya terkait metode transaksi pembayaran.
"Ada beberapa komplain yang muncul terkait metode pembayaran yang belum bisa berjalan 100 persen digital atau pakai TapCash. Makanya, kami lakukan pendekatan dengan metode lainnya," katanya.
Rencananya, kata Mei, pembayaran dengan TapCash tetap digunakan, tetapi disediakan alternatif menggunakan girik dengan logo Pasar Semarangan Tinjomoyo sebagai metode transaksi nontunai.
"Ini sedang kami edukasi dan sosialisai penggunaan girik. Kadang, anak-anak milenial kan suka mengunggah foto tiket atau sesuatu yang mengidentifikasi mereka ada di mana. Ya, sekaligus promosi," katanya.
Untuk penataan lapak, kata dia, sedang dilakukan penataan dan pemilihan lokasi untuk membangun lapak-lapak yang bagus dan mencari lapak baru yang bisa konsisten digunakan ke depannya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berharap adanya konsistensi dalam setiap kegiatan meskipun kendala pasti ditemui dalam segala hal, termasuk Pasar Semarangan Tinjomoyo.
"Yang namanya kendala itu pasti ada. Namun, harus tetap berupaya dan berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam wujud apapun. Itu harus terus dijalankan," katanya.
Evaluasi, kata Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu, akan terus dilakukan dengan dibukanya kembali even Pasar Semarangan Tinjomoyo agar bisa terus hidup dan rutin digelar.
Selain sebagai tempat kuliner dan sarana berkumpul, kata dia, Pasar Semarangan yang digelar di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo bisa dimanfaatkan untuk sarana pendidikan, mengasah bakat, dan pembangunan mental.
Oleh karena itu, Hendi mengatakan pengelola Pasar Semarangan Tinjomoyo akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi siswa untuk tampil dengan disediakan panggung dan "sound system".
Orang nomor satu di Kota Semarang itu mengharapkan, perusahaan bisa masuk dengan program CSR-nya menyelenggarakan beraneka lomba bagi pelajar, seperti lomba gambar, dongeng, dan membatik.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ratusan penari tampilkan 16 tari Semarangan di Taman Budaya Jawa Tengah
25 November 2019 6:01 WIB, 2019