Pekalongan (Antaranews Jateng) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meneken nota kesepahaman sinergi pelaksanaan program kepesertaan jaminan sosial.
 
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan Wiwik Septi Herawati di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini BPJS Ketenagakerjaan baru merintis kerja sama dengan berbagai pihak untuk perlindungan bagi seluruh pekerja. 
 
"Sebelumnya, kami telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan lembaga Nahdlatul Ulama dan ikatan notaris. Kemudian saat ini merapat ke Muhammadiyah," katanya.

Septi berharap setelah penandatanganan nota kesepahaman dengan Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Kota Pekalongan akan diikuti PDM di daerah lain di wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pekalongan sepeti Kabupaten Batang, Pemalang, dan Kabupaten Pekalongan. 

"Kami berharap setelah MoU dengan PD Muhammadiyah akan diikuti oleh daerah lainnya," katanya.

Ketua PD Muhamadiyah Kota Pekalongan Pasrum Affandi mengatakan penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dilakukan antara BPJS Ketenagakerjaan Pusat dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang dilakukan di tingkat pusat sehingga kami yang di daerah juga melakukan kerja sama ini sekaligus mensosialisasikan ke semua amal usaha sebagai komitmen untuk melaksanakan kerja sama tersebut," katanya.

Setelah MoU, kata dia, seluruh amal usaha secara otomatis akan melakukan pendaftaran kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh karyawannya.

"Saat ini sebagian amal usaha memang sudah mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJS Ketengakerjaan. Setelah memahami apa itu BPJS Ketenagakerjaan dan programnya, saya justru dengan senang hati turut mendaftarkan karyawannya," katanya.

Mengenai jumlah tenaga kerja pada seluruh amal usaha di bawah PDM Kota Pekalongan, Pasrum memperkirakan mencapai ratusan orang. 

 "Untuk lembaga pendidikan saja, jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 300 orang. Belum amal usaha lain seperti di bidang kesehatan dan juga bidang ekonomi," katanya.